Jakarta – Potensi kelapa yang melimpah di kabupaten kaur, menjadi perhatian serius pemerintah daerah, sejumlah langkah strategis pun disiapkan, salah satu langkah awal Wakil Bupati Kaur Herlian Muchrim, ST yang didampingi Kepala Dinas Perindustrian kabupaten Kaur Agusman Efendi, SE, MM mengunjungi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, untuk melakukan Koordinasi mengenai pengusulan kegiatan tahun 2023 tentang revitalisasi Sentra IKM pengolahan kelapa terpadu, Rabu (23/2/2022)
Saat dihubungi Wakil Bupati menyampaikan, komoditas kelapa yang sangat melimpah di kabupaten kaur harus mendapat perhatian serius agar menjadi produk yang bernilai tambah, melalui pelaksanaan program pengembangan industri kecil dan Menengah (IKM) Kelapa Terpadu .
“Hari ini kita kunjungi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di jakarta, untuk mengusulkan kegiatan tahun 2023 terkait setralisasi IKM Pengolahan Kelapa terpadu, alhamdulilah kami disambut oleh 3 direktur langsung diantaranya Direktur Industri Kecil menengah, pangan, furnitur dan bahan bangunan, Riekuswandi, Direktur Industri Aneka dan Industri Kecil dan Menengah kimia, sandang dan kerajinan, Ni nyoman Ambareny, direktur Industri kecil dan menengah Logam, mesin elektronika dan alat angkut Dini Hanggandari” ujar Wabup
“Kita ketahui bahwa kelapa mempunyai banyak manfaat, mulai dari akar sampai daun dan buah bisa diproduksi atau diolah oleh sektor IKM hingga industri besar. Jadi, upaya pengembangan IKM kelapa terpadu juga dapat meningkatkan pendapatan bagi petani kelapa di kabupaten kaur,” kata tambah wabup
Masih menurut Wabup, Kabupaten Kaur merupakan daerah penghasil kelapa yang lumayan besar di provinsi Bengkulu, namun potensinya belum dimanfaatkan secara maksimal, Saat ini pemanfaatan hanya sebatas buahnya, belum untuk bagian lainnya seperti serabut, batok kelapa, air kelapa, selain untuk memenuhi pasar lokal, kelapa dari kabupaten kaur juga sebagain besar memenuhi pasar luar provinsi.
“Dari sentra tersebut, diharapkan dapat dihasilkan berbagai komoditas seperti arang batok kelapa, serta berbagai macam produk dari sabut kelapa, gula merah baik gula batok maupun gula semut, air kelapa (nata de coco, kecap), dan minyak goreng,” sebut Wabup.
Wabup berharap, untuk APBN 2023, dengan melihat potensi yang dimiliki Kabupaten kaur Kementerian Perindustrian Republik Indonesia bisa mengalokasikan dananya ke kabupaten kaur. (MC/rls)