Rejang Lebong – Menanggapi rencana program baru yang akan diterapkan SDN 04 Rejang Lebong pada tahun 2026, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Zakaria, memberikan apresiasi serta dukungan penuh. Program tersebut berupa penunjukan guru wali bagi setiap siswa guna memperkuat pengawasan, mencegah bullying, dan meminimalisir potensi kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah.
Zakaria menilai inisiatif tersebut sebagai langkah progresif yang layak dijadikan contoh bagi sekolah lain di Rejang Lebong. Menurutnya, program guru wali dapat menjadi model inovasi pendidikan daerah jika pelaksanaannya terbukti membawa dampak positif.
“Kepala Sekolah SDN 04 ini membuat program guru wali untuk ke depan, sebagai upaya menghindari bullying dan kekerasan pada anak. Kita respon positif sekali, dan harapan kita ini bisa menjadi contoh untuk sekolah lain. Nanti akan kita evaluasi dan lihat manfaatnya,” ujar Zakaria.
Ia optimistis penerapan guru wali akan memberi pengaruh baik terhadap pola komunikasi dan hubungan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Namun, ia menekankan bahwa keberadaan guru wali tidak boleh menambah beban bagi orang tua siswa.
“Harapan kami, dengan kehadiran guru wali jangan sampai menambah beban orang tua. Justru guru wali harus benar-benar memfasilitasi hubungan antara orang tua dengan guru, antara guru dengan masyarakat dan lingkungan,” jelasnya.
Zakaria menilai bahwa manajemen pendidikan yang baik hanya dapat tercipta jika ada kerja sama dan komunikasi yang harmonis dari seluruh unsur: sekolah, guru, orang tua, masyarakat, komite sekolah, hingga lingkungan sekitar. Karena itu, ia berharap peran guru wali dapat menjadi penggerak sinergi tersebut.
“Dengan adanya guru wali, kita ingin ini menjadi daya dorong kemajuan pendidikan. Peran serta orang tua harus ada, begitu juga peran guru, masyarakat, lingkungan, dan komite untuk bersama-sama membantu perkembangan anak didik kita,” tambahnya.
Dinas Pendidikan mengharapkan hasil evaluasi dari program di SDN 04 nantinya dapat menjadi dasar untuk memperluas penerapan model serupa di sekolah-sekolah lain di Kabupaten Rejang Lebong. (Jk)
