Saat Dunia Sibuk Pamer, China Sibuk Bekerja dan Berinovasi

Sejak bangku sekolah dasar, anak-anak di China sudah dikenalkan dengan pembelajaran berbasis teknologi canggih, mulai dari kecerdasan buatan (AI), robotik, hingga permesinan (foto; dok)

Internasional – Pemerintah China kembali membuktikan keseriusannya dalam mencetak generasi muda yang berkualitas dan siap menghadapi persaingan global. Fokus utama mereka bukan sekadar mengurus urusan birokrasi atau menaikkan gaji pejabat, melainkan membangun rakyat yang produktif, inovatif, dan kompetitif.

Sejak bangku sekolah dasar, anak-anak di China sudah dikenalkan dengan pembelajaran berbasis teknologi canggih, mulai dari kecerdasan buatan (AI), robotik, hingga permesinan. Tidak jarang, anak-anak di sana sudah mampu membuat roket mini yang bisa terbang, sementara sebagian anak-anak di negara lain masih disibukkan dengan permainan daring atau tren media sosial.

Generasi muda di China tumbuh dalam budaya kerja keras. Mereka diarahkan untuk menjadi produsen, bukan sekadar konsumen. Hasilnya terlihat jelas: hampir setiap rumah di dunia memiliki produk berlabel Made in China. Produk lokal dari berbagai negara kerap kewalahan bersaing, bahkan tak sedikit yang gulung tikar karena tidak mampu menandingi harga murah dan kualitas yang ditawarkan produk buatan China.

Pemerintah juga memberikan perhatian besar terhadap pendidikan. Guru diberi gaji layak, sementara siswa dijamin mendapat akses pendidikan merata. Bagi mereka yang tidak menempuh jalur akademik, pemerintah menyediakan pendidikan kejuruan yang membekali siswa dengan keterampilan praktis di bidang teknologi, manufaktur, hingga layanan. Lulusan jalur ini dapat langsung memasuki dunia kerja dengan kemampuan yang dibutuhkan industri.

Menariknya, pemerintah China juga menaruh perhatian pada pembentukan karakter generasi muda. Salah satu kebijakan yang cukup unik adalah larangan flexing atau pamer kekayaan di media sosial. Pemerintah menilai budaya materialisme dapat memberi dampak negatif bagi remaja, sehingga aturan ini berlaku untuk semua kalangan, baik masyarakat biasa, pejabat, hingga karyawan perusahaan.

Di sektor industri, dukungan pemerintah begitu besar. Banyak program pelatihan, riset, hingga bantuan keuangan diberikan untuk mendorong kualitas produk lokal agar mampu bersaing di pasar ekspor. Selain itu, beban pajak yang rendah membuat produk China dapat dijual dengan harga sangat terjangkau.

Kini, perubahan besar telah terjadi. Negara yang dulu pernah dicap miskin dan tertinggal, kini menjelma menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Produk-produk mereka tidak hanya mendominasi pasar global, tetapi juga membuat China diperhitungkan bahkan ditakuti oleh Amerika Serikat.

China telah membuktikan bahwa dengan kerja keras, inovasi, serta kebijakan yang berpihak pada rakyat, sebuah bangsa bisa bangkit dari keterpurukan menjadi negara maju yang disegani dunia.