Demi Nafkah Keluarga, Perangkat Desa di Rejang Lebong Jadi Buruh hingga Petani

(Gambar hanya ilustrasi)

Rejang Lebong – Sejumlah kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Rejang Lebong mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji pokok mereka yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD). Menurut mereka, gaji tersebut hanya dibayarkan untuk beberapa bulan, sementara sisanya hingga kini belum terealisasi. Kondisi ini membuat sebagian perangkat desa terpaksa mencari penghasilan tambahan di luar pekerjaan utama.

“Kami juga butuh pemasukan untuk menghidupi keluarga. Akhirnya banyak perangkat desa yang memilih fokus sementara di pekerjaan lain, ada yang berkebun, bahkan ada yang menjadi kuli bangunan,” ujar salah satu perangkat desa yang enggan disebutkan namanya, Senin (11/08) melalui Via Whatsapp

Ia mengaku, situasi ini membuat perhatian terhadap pekerjaan di balai desa menjadi berkurang. “Kami punya keluarga, Pak. Saya rela kerja apa saja yang penting kebutuhan anak dan istri tercukupi. Kalau tidak fokus di desa, bukan berarti kami lalai, tapi kami sedang mencari tambahan untuk keluarga. Kami manusia biasa yang punya tanggung jawab,” tegasnya.

Para perangkat desa berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat memberikan solusi cepat atas masalah ini. Mereka memahami adanya efisiensi anggaran di berbagai sektor, namun menilai kebutuhan dasar para perangkat desa juga harus menjadi prioritas.

“Kami khawatir kalau balai desa kosong, masyarakat menganggap kami tidak bekerja. Padahal kenyataannya kami sedang berusaha mencari nafkah demi keluarga,” tambahnya. (Jk)