Rejang Lebong – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup terus menunjukkan semangat produktif melalui kegiatan pembungkusan dan pengemasan bubuk kopi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang rutin dilaksanakan di Lapas Curup.
Dalam kegiatan tersebut, para warga binaan dilibatkan secara aktif mulai dari proses penimbangan, pengemasan, hingga pelabelan produk. Seluruh proses dilakukan dengan cermat dan diawasi langsung oleh petugas pembinaan Lapas untuk memastikan kualitas dan kebersihan produk tetap terjaga.
Kepala Lapas Kelas IIA Curup, David Rosehan, mengatakan bahwa kegiatan pembinaan ini merupakan bentuk nyata komitmen Lapas dalam membentuk warga binaan yang mandiri dan produktif.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memberikan keterampilan yang dapat bermanfaat bagi warga binaan setelah mereka bebas nanti. Mereka belajar tentang kedisiplinan, tanggung jawab, serta keterampilan kerja yang bisa menjadi bekal di masyarakat,” ujar David, Selasa (04/11/2025)
Produk yang dihasilkan diberi nama Kopi Bubuk Pasko, yang menjadi salah satu hasil unggulan program pembinaan di Lapas Curup. Selain mengajarkan keterampilan produksi, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat kerja bagi warga binaan.
“Kopi Bubuk Pasko ini bukan hanya produk, tapi simbol bahwa di balik tembok Lapas ada semangat dan kreativitas yang terus tumbuh. Kami ingin hasil karya warga binaan ini bisa dikenal luas di masyarakat,” tambahnya.
David menjelaskan, ke depan Lapas Kelas IIA Curup berkomitmen untuk terus mengembangkan berbagai produk pembinaan kemandirian, termasuk memperluas jaringan pemasaran agar hasil karya warga binaan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
“Kami akan terus berinovasi dan berupaya agar produk pembinaan seperti Kopi Bubuk Pasko bisa menjadi ikon positif dari hasil kerja keras warga binaan,” tutup Kalapas. (Jk)






