Gusnan : Kopi dan Sidat Adalah Jalan Ninja Bengkulu Selatan Dalam Pembangunan

Kota Manna – Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki potensi perikanan yang cukup baik, mengingat tersedia dan terjaganya ekosistem perairan di Kabupaten Bengkulu Selatan. Rencana strategis pengembangan dan budidaya ikan sidat (ikan pelus dalam bahasa lokal Bengkulu Selatan) menjadi langkah potensial pembangunan di sektor perikanan.

Begitupun dengan potensi di bidang perkebunan, khususnya kopi khas Bengkulu Selatan. Varietas kopi lokal Bengkulu Selatan adalah jenis “ciari” yaitu robusta yang dinilai memiliki rasa khas dan otentik dengan taste sedikit asam, kopi ini memiliki ciri tersendiri dan diburu oleh banyak penikmat kopi. Kopi Bengkulu Selatan juga kerap dijadikan oleh-oleh khas yang dicari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Bumi Sekundang Setungguan. Oleh sebab itu mengenalkan dan memajukan Bengkulu Selatan melalui kopi lokalnya, juga menjadi langkah strategis pembangunan di sektor perkebunan.

Dari kedua contoh sumber daya genetik ini, baik ikan sidat maupun kopi, maka diperlukan dukungan Pemerintah dari semua stakeholder dari pusat sampai ke daerah guna mengoptimalkan penelitian dan pemanfaatan sumber daya genetik yang ada di Bengkulu Selatan.

Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi yang juga merupakan pengidola ikan sidat (pelus) dan penikmat kopi, sangat mendukung dan konsen dalam pengembangan dan pemanfaatan kedua sumber daya genetik khas Bengkulu Selatan ini. Oleh kerenanya demi mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat, beliau (Bupati Gusnan Mulyadi) bersama dengan OPD terkait melaksanakan audiensi ke Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Senin (13/6/22).

Diterima oleh Prof. Dr. Eng. Agus Haryono, yang merupakan Plt. Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN bersama dengan Deputi lain yang membidangi, Bupati Gusnan didamping OPD teknis beraudiensi demi meminta dukungan terkait penelitian dan pemanfaatan kedua sumber daya genetik ikan sidat dan kopi khas Bengkulu Selatan. BRIN melalui beberapa Deputi menyatakan kesiapannya dalam membantu dan memberikan dukungan terkait penelitian dan pemanfaatan kedua sumber daya genetik di Bengkulu Selatan.

Pertemuan yang dilaksanakan sekarang, disampaikan Bupati serta disambut baik oleh pihak BRIN untuk segera ditindaklanjuti dengan adanya MoU atau perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak sebagai upaya terkait dengan pengembangan sumber daya genetik khususnya ikan sidat dan kopi robusta lokal.

Sesuai dengan amanat Perpres maka diharapkan oleh Pihak BRIN kepada Bengkulu Selatan untuk segera membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). (ADV)

sumber : facebok humas pemkab bs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *