Gubernur Bengkulu: Harimau adalah Indikator Hutan Sehat

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta partisipasi aktif masyarakat untuk ikut menjaga habitat dan kelestarian Harimau Sumatera. (foto: dwi/nuansabengkulu.com)

Bengkulu – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta partisipasi aktif masyarakat untuk ikut menjaga habitat dan kelestarian Harimau Sumatera. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan masyarakat dalam menjaga kawasan hutan agar tetap terjaga dan lestari.

“Keberadaan harimau adalah indikator dari hutan yang masih sehat. Pemberian pemahaman yang baik kepada masyarakat bisa menjadi kunci utama agar hutan tidak terancam,” katanya, 26/07.

Di sisi lain, Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) Haidir menambahkan, saat ini populasi harimau Sumatera diperkirakan hanya tersisa 1.300 ekor yang tersebar di seluruh hutan Pulau Sumatera. Menurut Haidir, salah satu upaya yang efektif untuk menjaga habitat dan populasi harimau Sumatera adalah dengan membangun kolaborasi dengan masyarakat yang berada di dekat kawasan hutan. Sejak dulu, masyarakat di tepian hutan telah memiliki keterikatan yang kuat dengan alam.

“Khusus di TNKS, paling cuma 130-140 ekor saja. Itu pun tersebar di empat provinsi (Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Riau). Secara alamiah, masyarakat telah memahami bagaimana pentingnya keberadaan hutan dan satwa yang ada di dalamnya. Harimau disebut nenek, inyiak, datuk, dan lainnya. Itulah bentuk penghormatan sekaligus bukti bahwa kita bisa hidup harmonis dengan alam,” kata Haidir.

Peringatan Hari Harimau se-Dunia di Bengkulu digelar di kawasan hutan Madapi, Kabupaten Rejang Lebong sejak 23-27 Juli 2024. Dengan ragam rangkaian kegiatan mulai dari Sekolah Konservasi, Penanaman Pohon, Dialog Konservasi, dan lomba Public Speaking, kegiatan ini diikuti oleh ratusan orang mulai dari kalangan mahasiswa, kelompok tani hutan, pegiat konservasi, dan lainnya.

Kelompok Tani Hutan Sekitar Kawasan TNKS Penerima Bantuan Usaha Tahun 2024 dari Pemerintah Provinsi Bengkulu:

KT Sukses Bersama, Kelurahan Rimbo Pengadang, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong berupa bibit durian montong dan manggis.

KT Buyak Lestari, Desa Pungguk Padero, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong berupa bibit durian montong.

KT Sunda Kelapa, Desa Palembang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong berupa mini hand traktor.

KT Amanah, Desa Suka Sari, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong berupa ternak kambing.

KT Sepakat, Desa Babakan Baru, Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang Lebong berupa bibit tanaman produktif.

KT Hutan Usaha Bersama, Desa Bangun Jaya, Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang Lebong berupa bibit tanaman produktif.

KT Anugrah 2, Desa Kentening II, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong berupa alat pemotong rumput.

KT Harapan Baru, Desa Lubuk Salandak, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko berupa ternak sapi.

KT Beringin Jaya, Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong berupa mesin pemotong rumput dan bibit durian Musangking. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *