Bengkulu – Indonesia dan Malaysia, meski dipisahkan oleh batas geografis, memiliki akar budaya yang sama: warisan Melayu yang agung. Persaudaraan serumpun ini adalah harta tak ternilai, menjembatani perbedaan dan menguatkan ikatan lintas generasi. Di Bengkulu, semangat persaudaraan itu hidup dan terasa nyata ketika Sri Dato’ Seri Utama Rais Yatim, mantan Menteri Kebudayaan Malaysia, mengunjungi provinsi ini dalam rangkaian lawatannya ke Indonesia.
Pada Senin malam (13/01), kediaman Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Bengkulu, Efendi MS, yang dikenal sebagai Rumah Budaya Scuk Miling, menjadi saksi hangatnya penyambutan tokoh besar dari negeri jiran. Dalam balutan keakraban dan kebersamaan, acara ini bukan hanya sekadar silaturahmi, tetapi juga perayaan budaya yang menggambarkan identitas bersama kedua bangsa.
Harmoni seni dan budaya Melayu Bengkulu hadir memukau para tamu. Dentuman khas Seni Dol menggema, diiringi pertunjukan Barong Landong yang penuh cerita, serta tarian Luke Gile yang mengundang decak kagum. Alunan musik Melayu dari para seniman kebanggaan Bengkulu menjadi latar sempurna untuk malam penuh makna ini.