Kolang-kaling Makanan Khas Ramadhan

Pedagang membersihkan kolang-kaling

Bengkulu – Selama Ramadan, kolang-kaling menjadi salah satu bahan camilan yang banyak dijumpai. Kolang-kaling terbuat dari biji muda buah aren (Arenge Pinate), yang juga dikenal sebagai pohon enau.

Kolang-kaling memiliki tekstur kenyal dan berwarna bening. Masyarakat Bengkulu menyebut kolang-kaling dengan buah atep.

Untuk bisa disantap, kolang-kaling melalui proses pengolahan yang cukup panjang. Buah aren dibakar sampai hangus, kemudian dikupas untuk diambil bijinya.

Biji buah aren direbus selama beberapa jam, lalu direndam dengan air kapur. Proses ini berlangsung beberapa hari sampai biji buah aren terfermentasi menjadi kolang-kaling.

Kolang-kaling bukan hanya camilan favorit, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan. Menurut Hindah J. Muaris dalam bukunya, kolang-kaling kaya akan kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang.

Selain itu, kolang-kaling juga bermanfaat untuk mengobati radang sendi. Kandungan galaktomanan dalam kolang-kaling berfungsi meredakan rasa sakit akibat radang sendi.

Galaktomanan adalah polisakarida yang mengandung galaktosa dan manosa. Pada umumnya terdapat pada tumbuhan dari famili Palmae, dapat menurunkan kadar kolesterol dan digunakan sebagai analgesik, antiinflamasi, dan sebagainya.

Kolang-kaling dapat diolah menjadi manisan yang enak. Manisan ini bisa ditambahkan dalam berbagai minuman segar, seperti es campur, kolak, dan es buah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *