Distankan Rejang Lebong Tangani Wabah Penyakit Jembrana di Desa Cawang Lama

Amrul Eby, MM, menyatakan bahwa timnya langsung turun ke lokasi bersama dua dokter hewan, Kabid Bidang Peternakan, serta Kepala Puskeswan Mojorejo. (Poto; joko/nuansabengkulu.com)

Rejang Lebong – Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong langsung menangani dugaan wabah penyakit Jembrana yang menyerang sapi bali di Desa Cawang Lama, Kabupaten Rejang Lebong. Meskipun hari libur, tim dari Distankan langsung turun ke lokasi pada Sabtu (1/3/2025) setelah menerima laporan adanya sapi yang terindikasi terjangkit penyakit tersebut.

Kepala Distankan Rejang Lebong, Ir. Amrul Eby, MM, menyatakan bahwa timnya langsung turun ke lokasi bersama dua dokter hewan, Kabid Bidang Peternakan, serta Kepala Puskeswan Mojorejo dan staf lainnya. Setibanya di lokasi, tim melakukan koordinasi dengan kepala desa, kepala dusun, serta para peternak.

Hasil pemeriksaan menunjukkan sebanyak 12 sapi terindikasi terjangkit Jembrana, sementara tiga lainnya mengalami gejala ringan, sehingga total ada 15 kasus yang dicurigai. Penyakit Jembrana sendiri merupakan penyakit menular yang khusus menyerang sapi Bali dan disebabkan oleh virus yang dapat ditularkan melalui faktor seperti lalat dan nyamuk.

Amrul Eby menjelaskan bahwa Desa Cawang Lama adalah salah satu sentra sapi Bali di Rejang Lebong, sehingga perlu melakukan tindakan cepat agar wabah tidak meluas. Sebagai langkah penanggulangan awal, Distankan Rejang Lebong memberikan bantuan cairan disinfektan untuk membersihkan kandang dan lingkungan sekitar.

Selain itu, peternak diberikan edukasi mengenai pentingnya sanitasi kandang, kesehatan ternak, serta pemberian vitamin, terutama di musim pancaroba seperti saat ini. Distankan Rejang Lebong juga telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh camat dan kepala desa untuk mengantisipasi penyakit ternak seperti Jembrana dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Amrul Eby mengimbau para peternak dan pedagang ternak untuk lebih berhati-hati dalam menerima ternak dari luar daerah, mengingat wabah serupa tengah marak di beberapa wilayah lain. Ia berharap kunjungan ini dapat memberikan pemahaman kepada para peternak agar tidak panik serta mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan.

“Kami ingin memastikan bahwa peternakan ini juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan dari sisi hewani. Sesuai dengan slogan Bupati, ‘Bantu Rakyat’, kami akan selalu turun ke lapangan begitu masyarakat membutuhkan,” pungkasnya. (Jk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *