Rejang Lebong – Polemik yang melibatkan sejumlah wali murid dan pihak Yayasan TKIT Juara akhirnya menemukan titik terang setelah dilakukan pertemuan pada awal bulan ini. Dalam pertemuan yang berlangsung di lingkungan sekolah.
Sekretaris Yayasan TKIT Juara, Dedi, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil atas dasar permintaan dari pihak orang tua siswa. “Alhamdulillah, pertemuan dengan para kepala wali murid TKIT Juara hari ini menghasilkan kesepakatan. Terhitung mulai awal bulan ini, anak-anak yang dimaksud tidak lagi masuk sekolah karena keinginan dari wali murid sendiri,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, pihak yayasan menyetujui tiga permintaan utama dari wali murid. Pertama, pengembalian uang SPP bulan Juni bagi yang sudah membayar. Kedua, penerbitan ijazah siswa. Dan ketiga, pencairan dana tabungan siswa yang diminta untuk segera diproses.
“Alhamdulillah semua permintaan itu kami setujui dan akan segera ditindaklanjuti,” ujar Dedi.
Ia juga menyinggung penyebab yang memperkeruh situasi, yakni adanya sejumlah guru yang dikenal sebagai “Umi” memilih mengundurkan diri dari sekolah. Diduga, ketegangan semakin meningkat akibat ucapan salah satu ustaz yang dianggap tidak pantas dan menyinggung para pengajar maupun wali murid.
Dedi mengakui kemungkinan adanya miskomunikasi dalam tubuh yayasan. “Mungkin ada kesalahpahaman. Ustaz yang bersangkutan mungkin menyampaikan sesuatu yang tidak tepat. Tapi di lembaga seperti ini, miskomunikasi pasti bisa terjadi,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa pihak yayasan telah melakukan klarifikasi (tabayun) secara langsung kepada pihak terkait. “Kami sudah konfirmasi dan menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kata-kata yang mungkin menyinggung perasaan,” ujar Dedi
Pertemuan yang berlangsung tersebut tidak hanya dihadiri oleh pihak yayasan dan wali murid, tetapi juga melibatkan unsur pemerintahan dan keamanan setempat. Hadir dalam kesempatan itu Ketua RT, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Lurah Sidorejo, Ketua Yayasan TKIT Juara, serta perwakilan wali murid yang menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka secara langsung.
“Dengan tercapainya kesepakatan ini, diharapkan situasi dapat kembali kondusif, dan masing-masing pihak dapat mengambil pelajaran berharga dari peristiwa ini,” tutupnya. (Jk)