Turis asing di Jepang belakangan sangat mengganggu dan sulit diberitahu. Mereka seenaknya merusak lingkungan area wisata, bahkan di area suci seperti kuil mereka juga tak peduli.
Saking gemasnya melihat kelakuan para turis asing ini, Sailor Moon pun turun tangan, Akira ikut membantu. Tapi bukan untuk menyelamatkan dunia-melainkan mengajarkan etika kepada turis asing di Jepang.
Mengutip soranews24, langkah ini dilakukan pemerintah Jepang untuk menghadapi turis-turis nakal atau wisatawan yang tidak mengetahui kultur dan budaya negeri sakura. Langkah ini dinamai kampanye Manners Manga.
Aksi itu melibatkan karakter-karakter dari manga dan anime terkenal yang tampil dalam poster-poster edukatif di berbagai stasiun kereta cepat, seperti Tokaido Shinkansen, dan bahkan di Bandara Narita.
Sejak debutnya pada 2024, kampanye itu semakin berkembang saat ini. Poster-poster kampanye itu dipajang di stasiun-stasiun utama seperti Tokyo, Shinagawa, Nagoya, Kyoto, dan Shin-Osaka mulai 24 April hingga 30 Juni 2025.
Penerbit manga ternama, Kodansha, menjadi mitra utama dalam proyek itu, mengembangkan poster yang menampilkan berbagai karakter dari serial manga ikonik, seperti Sailor Moon, Attack on Titan, Ghost in the Shell, Tokyo Revengers, dan masih banyak lagi.
Sailor Moon, misalnya, mengajarkan bagaimana mengenakan kimono dengan benar, sedangkan karakter Shinra dari Fire Force memberi tahu bahwa tidak masalah untuk menyeruput mi Jepang.
Akira mengingatkan turis akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas, sementara Chiikawa mengajarkan ekspresi khas Jepang, “Kanpai!”, saat bersulang. Berbagai tema etika yang sering kali sulit dipahami oleh turis asing kini disajikan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dimengerti.
Tidak hanya poster, Kodansha juga mendistribusikan selebaran edisi terbatas yang berisi 17 tips etiket, memungkinkan turis membawa pulang suvenir sekaligus memperdalam pemahaman mereka tentang budaya Jepang.
Melalui pendekatan ini, Jepang berharap turis asing dapat lebih mudah memahami dan menghargai aturan yang berlaku, sekaligus membuat pengalaman mereka di Negeri Sakura menjadi lebih berkesan dan sesuai dengan harapan budaya lokal.