Rejang Lebong – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Zakaria, menegaskan pentingnya peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam mendampingi perkembangan siswa, baik dari sisi psikologis maupun sosial.
Menurutnya, fungsi utama guru BK bukan hanya memberikan nasihat, tetapi juga melakukan pendampingan menyeluruh mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi terhadap perkembangan peserta didik.
“Fungsi guru BK itu bimbingan dan konseling. Jadi, guru BK harus memperhatikan seluruh proses dari perencanaan sampai pelaporan dan evaluasi,” ujar Zakaria.
Ia menjelaskan, guru BK diharapkan mampu menjadi tempat bagi siswa untuk terbuka terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi, baik yang bersifat pribadi, keluarga, maupun ekonomi. Dengan begitu, guru BK dapat memberikan pendampingan dan solusi yang tepat.
“Anak-anak kita harus merasa nyaman dan terbuka. Apa pun permasalahannya, mereka bisa berkonsultasi dengan guru BK. Guru BK juga harus bisa memfasilitasi komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait,” lanjutnya.
Zakaria menambahkan, guru BK memiliki tanggung jawab dalam memantau perubahan perilaku siswa. Misalnya, jika ada siswa yang biasanya ceria menjadi pendiam atau pemurung, guru BK perlu segera mencari tahu penyebabnya.
“Kalau selama ini anaknya riang gembira, tiba-tiba menjadi pendiam, di situlah guru BK berperan untuk melihat dan menangani masalah yang terjadi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa idealnya rasio guru BK adalah satu guru untuk 20 siswa. Namun, di Rejang Lebong jumlah guru BK masih terbatas sehingga rasio tersebut belum terpenuhi. Meski begitu, Zakaria berharap guru BK tetap aktif melakukan pemantauan dan perhatian terhadap seluruh siswa.
“Walaupun belum sesuai standar, guru BK harus tetap memperhatikan perkembangan siswa. Dari 100 anak misalnya, mungkin hanya 10 yang bermasalah, tapi anak yang lain juga tetap harus diperhatikan agar tidak terpengaruh,” ujarnya.
Zakaria juga meminta seluruh guru BK di Rejang Lebong untuk menyusun program kerja yang sistematis dan berkelanjutan, mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi, guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan pembinaan karakter siswa.
“Kepada seluruh guru BK, kami harapkan untuk menyusun program yang mencakup pengamatan, pelaksanaan, dan evaluasi perkembangan anak didik. Dari situ bisa kita ketahui apa permasalahan dan kendalanya, lalu bersama-sama mencari solusi,” tutupnya. (Jk)






