Demi NKRI, Tokoh Masyarakat Seluma Tolak Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

Seluma, nuansabengkulu.com – Menjadi bagian dari bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan, membutuhkan kesadaran untuk saling menghargai dan hidup berdampingan. Dengan memahami setiap keberagaman, maka, tidak akan merasa paling benar dan menganggap kelompok yang lain salah. Sebab, sikap itu dapat memicu munculnya paham radikalisme maupun terorisme.

Setiap orang dengan berbagai latar belakang berpotensi terpapar paham intoleransi paham radikalisme dan terorisme tak memandang status sosial maupun Profesi.

Selain itu, Intoleransi, Radikalisme dan terorisme dapat terkena kepada siapa saja, tua, muda, bahkan anak-anak, lelaki ataupun perempuan.

Untuk itu, masyarakat harus selalu waspada dan menjaga diri serta keluarga. Apabila ada disinyalir maupun di curigai keluarga, masyarakat, maupun tetangga kita menganut paham yang salah agar kita menyampaikan terhadap pihak terkait maupun pihak berwajib, guna mencegah maupun memberhentikan pemahaman yang salah.

Penyebaran radikalisme dan terorisme saat ini semakin masif dilakukan melalui media sosial, berbagai konten seperti tulisan, gambar, audio, dan audio visual tentang propaganda bertebaran di media sosial.

Jika tidak bijak, bukan tidak mungkin generasi muda atau masyarakat khususnya sebagai pengakses media sosial dapat terpapar paham radikal dan masuk ke dalam gerakan terorisme. Oleh Karena itu, pemerintah terus menghimbau semua pihak untuk waspada serangan kepada generasi muda itu.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda di Wilayah Kabupaten Seluma menyatakan Menolak Intoleransi, paham Radikalisme maupun Terorisme.

Pernyataan sikap tersebut mengajak masyarakat jangan terprovokasi dan terpengaruh paham yang salah, dengan mengubah NKRI menjadi Negara Khilafah.

Berikut pernyataan sikap tokoh di Kabupaten Seluma :

  1. Kakanwil Kemenag Seluma H. Mulya Hudori, M.Pd menyatakan sikap yaitu menolak Intoleransi, Radikaisme dan Terorisme yang berkembang beserta organisai Masyarakat (ormas) terlarang mengajak seluruh masyarakat Wilayah Kabupaten Seluma menolak paham-paham tersebut demi terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
  2. Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Seluma Dadang Kosasi, ST, MT menyatakan sikam menolak paham Intoleransi, Radikaisme dan Terorisme untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
  3. Perwakilan Apratur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat Desa Sukasari Kecamatan Air Periukan menyatakan Sikap menolak Radikaisme dan Terorisme untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” Pancasila Harga Mati”
  4. Tokoh Agama / Tokoh Ponpes Alhidayah Kyai ma’sum mu’is Desa Sukasari Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma menyatakan sikap yaitu mengajak jamaah dan seluruh elemen masyarakat untuk menolak paham Intoleransi, Radikaisme dan Terorisme demi kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) semoga disambut dengan baik.
  5. Tokoh Pemuda tergabung dalam Santri di Wilayah Kab. Seluma dan Kota Bengkulu menyatakan sikap Kami tergabung dalam Pemuda maupun Santri menolak Intoleransi, Paham Radikalisme dan Terorisme.

Untuk diketahui, Paham Intoleransi, Paham Radikalisme dan Terorisme itu pasti ada, namun diharapkan dapat menjadi upaya mencegah dan meminimalisir penyebaran paham-paham tersebut tidak berkembang di Wilayah Kabupaten Seluma pada umum nya dan khususnya Provinsi Bengkulu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *