Sahabat nuansa, pasti kalian tahu kan tentang Hacker Bjorka yang belakangan ramai dibicarakan? Kini pihak kepolisian sudah menangkap seorang pemuda bernama Muhammad Agung Hidayatullah (21), yang diduga terlibat.
Namun pemuda itu dilepaskan lagi oleh polisi tapi wajib lapor untuk keperluan penyelidikan. Pemuda yang bekerja di kios es teh itu mengaku ingin bekerja di Jepang karena banyak tetangga dan saudaranya yang sukses meraup rezeki di luar negeri.
“Saya bercita-cita kerja di Jepang. Enggak tahu kerja apa. Pokoknya kerja di sana,” kata Agung saat ditemui di kediamannya di Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada 20 Sep.
Selain tetangga, kata dia, kakak iparnya juga sukses bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia di Taiwan. Untuk mewujudkan cita-citanya, Agung sudah belajar bahasa Jepang. Putra dari pasangan Jumanto dan Suprihatin itu pernah kursus bahasa Jepang dengan biaya Rp 500.000 sebulan.
Keinginan bekerja di Jepang juga dipengaruhi suasana dan pemandangan Negeri Sakura yang biasa dilihatnya lewat media sosial YouTube dan TikTok.
Selain itu, kegemarannya menonton film kartun dan animasi dari Jepang juga makin memotivasinya bekerja di sana.
“Di sana itu pemandangannya bagus dan sampah seperti tidak ada,” kata Agung yang sangat mengagumi Jepang.
Agus juga sempat ingin menjadi pemain game online profesional. Namun, keinginan itu dikubur karena minimnya sarana yang dimiliki saat ini. “Sepertinya itu tidak mungkin. Saya ingin mencari yang pasti-pasti. Kalau gamer itu sudah banyak sepertinya,” papar Agung.
Sebelumnya, Agung ditangkap Tim Siber Mabes Polri karena diduga terkait kasus Bjorka pada 14 Sep.
Setelah ditangkap, Agung dibawa ke Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan. Usai diperiksa, Agung ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Undang-Undang ITE. Pada 16 Sep Agung dipulangkan ke rumahnya. Putra kedua pasangan Jumanto dan Suprihatin itu dikenakan wajib lapor dua kali seminggu selama proses hukum berjalan.***