Mukomuko, nuansabengkulu.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko meninjau langsung kolam limbah pabrik kelapa sawit PT. Karya Agro Sawitindo (KAS) yang berlokasi di Desa Perenyah, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko (11/10/2022).
Peninjauan terhadap kolam limbah pabrik PT. KAS tersebut dilakukan, karena adanya pengaduan masyarakat yang merasa resah akibat dampak dari kolam limbah yang diketahui beberapa hari ini meluber.
Kepala DLH Kabupaten Mukomuko, M. Rizon S.Hut., M.Si bersama rombongan, dalam lawatannya ke PT. KAS membeberkan beberapa poin yang menjadi catatan untuk diperhatikan dan diperbaiki paling lambat akhir bulan Oktober nanti oleh pihak Manajemen PT. KAS.
Dikatakan Rizon, adapun yang menjadi catatan tersebut antara lain, Mengatasi longsor di lokasi pembuangan air dari Boiler ke Kolam Sedimentasi.
Kemudian, Penghijauan di area kolam limbah. Ketiga, Pengerokan kolam limbah dan terakhir mengenai pagar kolam.” ujar Rizon.
Lebih lanjut, Rizon mengatakan terkait kunjungan hari ini, belum ada temuan seperti yang disampaikan warga. Namun, ia melihat tanggul sepertinya baru di perbaiki.
Ya, tanggul nya seperti baru diperbaiki, dan untuk pengerokan, mereka meminta waktu dengan alasan cuaca.” kata Rizon
Sementara itu, salah satu warga desa penyangga, Zulbuhadi, meminta dinas terkait agar terus melakukan pengecekan ke lokasi kolam limbah pabrik PT KAS. Ia berharap pagar kolam dapat diselesaikan akhir bulan ini, mengingat banyak ternak warga yang tercebur dan mati di kolam limbah.
“Beberapa ternak warga banyak yang mati tercebur ke kolam. Tidak menutup kemungkinan akan ada ternak baru yang masuk, selama pagar kolam tidak dibuat oleh manajemen PT KAS, dan tidak ada pertanggungjawaban dari pihak manajemen,” ungkapnya.
Namun disisi lain, Zulbuhadi menyoroti aktifitas pembuangan limbah PT KAS yang sering meluber dan sudah diingatkan warga setempat, namun tidak diindahkan oleh pihak manajemen PT KAS.
Ia mengatakan, pihak DLH harus lebih jeli melakukan pengawasan terhadap kolam limbah pabrik PT KAS. Sejauh ini, kolam 2 dan 3 sudah menjadi satu.
Coba lihat kolam 2 dan 3, sebelum pihak DLH berkunjung, kolam tersebut masih menyatu.” ujarnya
Namun disatu sisi,”lanjut Zulbuhadi, yang menjadi catatan lagi, adalah tumpukan jangkos yang telah menumpuk dan menghadirkan lalat di tumpukan jangkos tersebut.
“Lalat yang bertebaran dimana-mana, tentu akan mendatangkan penyakit bagi warga desa penyangga.” pungkasnya.
Hingga berita ini terbit, awakmedia belum bisa tersambung dengan salahsatu pihak manajemen PT KAS. (Ad)