Sahabat nuansa, menjelang Natal dan Tahun Baru, kue-kue tart banyak dijual di Jepang. Namun akibat inflasi, harga kue-kue tersebut lebih mahal dari tahun lalu.
Menurut laporan Teikoku Databank pada pekan lalu, harga rata-rata kue pada musim liburan telah meningkat sekitar 5% sejak tahun lalu menjadi ¥4.040 atau setara US$ 30 dolar.
Kue yang lebih mahal adalah simbol tren inflasi tahun ini, hal ini mengacu pada bahan-bahannya. “Tepung dan susu misalnya, masing-masing naik 52% dan 11%, gula juga mengalami peningkatan 8%,” kata laporan itu.
Tahun ini, penurunan yen yang bersejarah, harga komoditas yang lebih tinggi, serta didorong pula oleh perang di Ukraina telah menaikkan biaya impor, mendorong naiknya harga berbagai macam barang di Jepang.
Label harga untuk kotak makanan dan kemasan makanan, serta tagihan gas dan listrik pun turut mengalami lonjakan. Fenomena ini tentunya membuat pusing para pembuat manisan.
“Sepertinya akan ada tarik menarik antara konsumen dan perusahaan mengenai harga kue untuk acara khusus yang dirayakan sekali dalam setahun ini,” jelas laporan itu.
Teikoku Databank mengatakan bahwa lebih dari 20.000 bahan makanan telah naik harganya pada tahun ini.
Ini merupakan sebuah perkembangan yang tercermin dalam angka inflasi nasional, yang mencapai level tertinggi dalam empat dekade pada Oktober lalu.
Perusahaan data memperkirakan bahwa inflasi akan berlanjut tahun depan, dengan lebih dari 4.000 bahan makanan dijadwalkan akan mengalami kenaikan harga. Waduh! ***