Bupati Lismidianto Turut Berdukacita Atas Meninggalnya Siswi SMPN 10 Kaur

Bupati Kaur. H. Lismidianto dan rombongan membesuk keluarga korban yang meninggal dunia akibat mandi air sungai di Luas (foto :dokumentasi/nuansabengkulu.com)

Kaur – Usai melaksanakan Safari Ramadan di masjid Al Iman Desa Pengurung Kecamatan Kinal, Bupati Kaur H. Lismidianto, SH, MH mengunjungi kediaman pasangan Suhandri – Mundam, warga desa Cahaya Negeri Kecamatan Luas. Keduanya sedang berduka karena kehilangan sang Putri Tri Novitasari (15) siswi SMPN 10 Kaur yang hanyut di Sungai luas sore tadi sekitar pukul 17.00 WIB saat mandi bersama rekanya dan ditemukan pada Pukul 21.30 WIB di muara pantai desa padang Baru kecamatan Kaur tengah dengan kondisi meninggal dunia.

Bupati Kaur yang didampingi Asisten I Bidang pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. Sinaruddin, asisten III Administrasi Umum Ir. Herwan, M.Si, Kepala Dinas Kominfosantik M. Jarnawi, M.Pd serta beberapa kepala OPD, menyampaikan ungkapan belasungkawa atas kejadian yang menimpa Putri kedua dari pasangan tersebut yang merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Kaur kepada warganya yang tertimpa musibah.

“atas nama pemerintah daerah dan Pribadi kami turut berduka cita yang mendalam, semoga keluarga tabah menghadapi cobaan ini,” ujar Bupati.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga juga ikut mendo’akan Almarhumah khusnul khotimah, ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah, serta diampuni segala dosa dan diterima amal ibadahnya.

“Kejadian yang menimpa anak kita ini menjadi pelajaran berharga bagi para orangtua, termasuk pula untuk anak-anak, agar selalu berhati-hati ketika bermain, terutama saat bermain di sungai, Saya berharap, semoga kejadian serupa tidak lagi terjadi” tutur Bupati.

Sementara itu, Camat Luas Ujang Aswadi, S. Pd yang didampingi Kepala Desa Cahaya Negeri Mansyur kepada media ini, menceritakan bahwa korban bersama tiga rekannya mandi disungai Perbatasan Kecamatan Luas dengan Kecamatan Kaur Tengah yang dikenal dengan jambat bentung tepatnya desa Sinar Jaya, korban dengan ketiga rekannya mandi menggunakan pelampung dari batang bambu yang mereka temukan di lokasi.

“entah bambu terlepas atau tenggelam karena dinaiki mereka berempat, sehinga ke empatnya tadi terlepas dari bambu, satu orang berhasil menepi karena bisa berenang, satu orang diselamatkan pemancing, satu korban lagii berhasil diselamatkan tapi sudah melewati jembatan, dan sempat pingsan, saat siuman baru menyampaikan bahwa masih ada kawannya yang masih hanyut, kemudian masyarakat bersama TNI, POLRI dan BPBD mulai melakukan pencarian dengan menyisir sungai, Konbsetrasi pencarian tidak lagi di lokasi kejadian setelah ada info pedagang buah yang ada di jembatan air luas sempat melihat yang diduga jenazah korban melintas hanyut mengarah ke muara dan sempat diabadikan menggunan telepon selular” Ujar Ujang.

Korban yang sempat dinyatakan hilang tersebut akhirnya ditemukan setelah empat jam lebih Hanyut, korban ditemukan Tim gabungan dengan kondisi sudah meninggal dunia di muara sungai yang berada di desa padang baru.

“korban meninggal setelah hanyut sejauh hampir 2,5 KM, sedangkan kawannya dua orang langsung diantar pulang kerumahnya yang berada di desa tetangga, dan satu lagi yang sempat pingsan dilarikan ke RSUD kaur untuk mendapat perawatan” terang Ujang (094/er)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *