Nujuh Likur, Kapolres Bengkulu Selatan  Ikut Menyalakan “Tunam”

Kapolres Bengkulu Selatan ikut menyalakan tunam (foto : wahid/nuansabengkulu.com)

Kota Manna – Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Juda Trisno Tampubulon, S. H, S.I.K, M.H turut hadir dalam Tradisi nujuh likur di bulan Ramadhan, dilapangan Sekundang  Setungguan Manna Bengkulu Selatan, Selasa (18/4/23) .

Tradisi nujuh likur di bulan Ramadan ini merupakan tradisi di Kabupaten Bengkulu Selatan sejak masa lalu.

Sebagai informasi, tradisi ini sudah turun temurun dari masyarakat Melayu (Bengkulu Selatan) dengan menyalakan lampu yang kemudian ditempatkan di sekitar masjid, di berbagai penjuru jalan, halaman rumah dan teras rumah penduduk.

Dalam sambutan Bupati Gusnan Mulyadi, menjelaskan, acara Malam Tujuh Likur dan Tarawih Bersama Ramadhan 1444 H/2023 di Kabupaten Bengkulu Selatan bahwa Tradisi malam likuran yang dimaksud di sini adalah sebuah tradisi masyarakat Islam Indonesia dalam meramaikan bulan Ramadan dengan cara menyalakan damar malam, lampu cangkok/colok, tepatnya di malam ganjil di sepertiga terakhir di bulan Ramadan

● Acara Malam Tujuh Likur dan Tarawih Bersama Ramadhan 1444 H/2023 di Kab. Bengkulu Selatan dilaksanakan pada setiap memasuki bulan suci Ramadhan, banyak tradisi yang dilakukan masyarakat Melayu dalam rangka menyambut dan memeriahkan bulan suci Ramadhan, sebagai tanda syukur dan bergembira atas datangnya bulan penuh berkah.

● Ada cara menyambutnya dengan membawa obor dan membakar kayu bakar lanjaran/ tempurung kelapa (sayak dalam istilah masyarakat Bengkulu Selatan).

Bahkan hingga di penghujung bulan Ramadhan pun juga banyak ditemukan tradisi yang berlaku secara turun-temurun sejak masa lalu, penyalaan lampu atau penerangan tradisional yang ditempatkan disekitar masjid, diberbagai penjuru jalan, halaman rumah dan teras-teras rumah penduduk sebagai penerang.

● Puncak tradisi ini berada pada malam 27 Ramadan yang dikenal dengan Istilah malam tujuh likur.  Berdasarkan penjelasan dan pengalaman para ulama terdahulu bahwa mereka sering bertemu dengan Malam lsilatul Qadr itu pada malam tujuh likur.

● Pada malam puncak pelaksanaan malam nujuh likur,  pada masa lalu pelaksanaannya dilengkapi dengan berbagai kegiatan oleh masyarakat diantaranya dengan saling mengunjungi ke rumah-rumah penduduk dan dihidangkan makanan atau kue tradisional dan diakhiri dengan mendoakan agar keluarga yang didatangi memperoleh limpahan rahmat, pahala dan rezeki. Hal itu dilakukan bergiliran dari satu rumah ke rumah lainnya selama malam 27 Ramadhan tersebut.

Setelah Acara sambutan dilanjutkan dengan membawa obor dan membakar kayu bakar lanjaran/ tempurung kelapa sebanyak 200 lanjaran (sayak dalam istilah masyarakat Bengkulu Selatan).

Pada kesempatan tersebut Kapolres Bengkulu Selatan AKBP JUDA TRISNO TAMPUBOLON, turut menyalakan obor sebagai tanda perayaan bunuh likur.

Kegiatan nujuh likur ini, dibuka oleh Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi, S.E ,M.M dan dihadiri Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Juda T. Tampubolon, SH, S.I.K, MH; Dandim 0408 BSK Letkol  Inf. Aswin Suladi SE, M.Ak ; Ketua DPRD Bengkulu SelatanBarli Halim, S.E; Kajari Bengkulu Selatan Hendri Hanafi, SH.MH; Sekda Kab.Bengkulu Selatan Sukarni, S.P, MSi; Asisten 1 Pemkab Bkl Sel Isran Asiri, S.I.P, M.Si ; Ketua NU Kab. Bkl-Sel, Drs. H. Muhemin M.Pd dan Para Ka.OPD Kab. Bkl-Sel serta Camat Se Kab. Bkl-Sel(whd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *