Mukomuko, nuansabengkululu.com – Sejumlah wartawan diancam dan di larang oleh sekelompok pemuda yang diduga terlibat penganiayaan dan pengrusakan di tempat wisata, Pantai Teluk Bakung Kabupaten Mukomuko pada Kamis kemaren.
“Kami dari Media tidak bisa mengambil gambar atau video karena diancam dan dilarang oleh sekelompok pemuda yang sedang melakukan pengrusakan dan penganiayaan dua pengunjung warga dari air Hitam yang saat kejadian berada di lokasi kejadian,” ujar Ags, wartawan nuansabengkulu.com, Kamis (27/4/23).
Senada dengan Rik dari targetjurnalis.com. yang juga berprofesi sebagai wartawan mengaku takut untuk mengambil gambar karena ada tekanan dan ancamaman saat dirinya hendak mau mengambil gambar saat kejadian, bahkan ada sebagian masa meneriakan kalau ada yang berani mengambil dokumen jangan harap bisa keluar dari lokasi ini dengan nada ancaman.
“Saya mau ambil gambar tapi nggak berani, karena ada yang teriak nggak boleh ambil gambar,” cerita Rk.
Ditempat yang sama, wartawan Berita Merdeka inisial Fj yang hadir di pantai wisata Desa Teluk Bakung itu juga mengalami hal yang sama.
“Bukan hanya saya, wartawan Bengkulu Interaktif, Berita Merdeka, Beranda Publik, Nuansa Bengkulu, Targetjurnalis.com, berita Mukomuko juga dilarang untuk mengambil gambar,” ungkap Fj.
Tapi selang beberapa saat, kejadian di Pantai Wisata Bakung ini ramai dibicarakan di media sosial facebook (FB) karena diunggah oleh akun bernama ‘inisial YN’.
Di status FBnya inisial YN menulis: ‘‘Yang punya foto atau video insiden Teluk Bakung, inbox,” tulis YN melalui laman akun Facebooknya.
Unggahan status inisial YN ini kemudian direspon beberap netizen.
Salah satunya akun bernama Vhiena Vhiena – en yang menulis ‘Teu mnang di vidio cnah😃😃’ (tidak boleh di video katanya) di kolom komentar.
Kemudian akun FB bernama purwaningsih juga ikut mengomentari, ‘Gk sempat memvidiokan, adanya mencekam’.
Status Inisial YN ini juga mendapat perhatian pengguna FB bernama balqis yang menuliskan ‘Seng midio d tutui jare? (yang memvidiokan di hajar katanya).
Balqis juga menambahkan imbauan dalam kolom komentar “Stop Arogansi”.
Sampai berita ini ditayangkan, awak media belum mendapatkan informasi apa penyebab terjadinya peristiwa dugaan penganiayaan dan pengrusakan yang di lakukan oleh sekelompok pemuda di Pantai Wisata Teluk Bakung. (ag)