Bengkulu – Sebagai wujud nyata menjaga dan terus melestarikan ekosistem hutan mangrove di kawasan pesisir pantai Bengkulu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama jajaran TNI/Polri, Forkopimda dan semua elemen masyarakat melakukan penanaman 1000 bibit mangrove bersama, dengan areal tanam seluas 1,2 Ha, di kawasan Pulau Baai, Senin (15/5/2023).
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Penanaman mangrove nasional secara serentak oleh jajaran TNI di seluruh Indonesia tahun 2023 dilaksanakan di 37 provinsi di 370 lokasi penanaman dengan jumlah 1.100.169 bibit mangrove yang ditanam.
Disampaikan Gubernur Rohidin bahwa Provinsi Bengkulu memiliki areal hutan mangrove yang cukup luas di wilayah pesisir samudera Hindia. Hutan mangrove memiliki fungsi esensial di antaranya adalah mencegah abrasi pantai, pelindung wilayah pesisir dan menjadi ekosistem biota laut, sehingga dapat menjadi pusat ekowisata alam.
“Penanaman pohon mangrove di Bengkulu hampir sepanjang tahun kita lakukan di berbagai titik oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk teman-teman para pelaku usaha,” jelas Gubernur Rohidin dengan mengenakan sepatu boot turut menanam mangrove.
Gubernur Rohidin sendiri ingin Hutan Mangrove Indonesia dapat memberikan kontribusi besar dalam pengendalian iklim dunia. Tentunya tidak salah bahwa pemerintah melakukan sebuah kebijakan bagaimana mempertahankan luas hutan mangrove dan kalau bisa bertambah.
Mangrove sendiri tidak hanya merupakan tanaman untuk menahan abrasi pantai dan menjadi ekosistem di wilayah pesisir, namun memiliki nilai manfaat lainnya. Berdasarkan hasil penelitian Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Laboratorium Universitas Diponegoro juga pemerhati lingkungan LSM LATUN, pohon mangrove memiliki nilai gizi dan manfaat sehingga dapat dimanfaatkan menjadi minuman yakni Teh Mangrove.
Reporter : Buyung