Bengkulu – Penipuan siber yang menyasar data sensitif atau phising marak terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Mulai dari modus undangan hingga resi paket yang disebar melalui aplikasi pesan.
Pakar keamanan digital yang juga Chief Information Security Officer snc.id, Bruce Hanadi membagikan beberapa kiat untuk mencegah masyarakat menjadi korban penipuan siber. Pertama, harus menyadari nomor dan nama pengirim.
“Jadi jangan mudah terkecoh dengan nama yang ada di tampilan. Karena mudah sekali dibuat,” kata Bruce, Jumat lalu (1/9/2023).
Lebih jauh, ia mengingatkan, masyarakat perlu berhati-hati, jika nomor telepon pengirim berbeda dengan yang sudah disimpan di ponsel. Menurut dia, hal itu patut dicurigai dan jangan mudah menerima maupun mengklik apapun.
Selanjutnya, jika ada pesan masuk dalam bentuk kiriman paket maupun hadiah. Maka tanyakan pada diri sendiri apakah sedang menanti kiriman paket, hadiah, atau promosi tertentu.
“Jika tidak. Abaikan dan jangan klik apapun,” ujarnya.
Selanjutnya, masyarakat perlu mengurangi sifat penasaran dan jangan selalu mengklik lampiran data berbentuk pdf. Apalagi dalam berbentuk gambar dari orang yang tidak dikenal.
“Biasanya apk malware dapat dibungkus dalam bentuk pdf, tapi setelah dibuka akan ada pertanyaan apakah diperbolehkan untuk menginstall di ponsel. Apapun pesan apk tersebut, selalu hindari untuk menjawab “ya”, meskipun pertanyaan di ponsel bisa berbunyi anda harus mengupdate apps anda untuk bisa membuka file ini, klik yes untuk mengupdate apps anda,” ucapnya. (tfk)