Anggota DPRD Dapil I Gelar Reses di Curup Utara

4 anggota DPRD Rejang Lebong dari Dapil I menggelar reses untuk menjaring aspirasi masyarakat. Reses dilaksanakan di pendopo Kantor Camat Curup Utara, pukul 10.00 WIB, Sabtu, (2/3). (Foto: joko/nuansabengkulu.com)

Rejang Lebong – Memasuki masa sidang I tahap I tahun 2024, 4 anggota DPRD Rejang Lebong dari Dapil I menggelar reses untuk menjaring aspirasi masyarakat. Reses dilaksanakan di pendopo Kantor Camat Curup Utara, pukul 10.00 WIB, Sabtu, (2/3).

Keempat wakil rakyat itu adalah, Guntur Utama Jaya, SH dari Gerindra, Ngadiono (PDIP), Arpantoni (PKB) dan Suhardin, S.Sos dari Partai Hanura.

Reses juga dihadiri Kadis Nakertrans, Syamsir, SKM, MKM, Sekdis Kesehatan, Hery Wartono, SKM, MM. Serta Camat Curup Utara, Budiman, S.Sos. Serta sekitar 90 lebih masyarakat dari wilayah Dapil I. Diantaranya, dari Kelurahan Dwi Tunggal, Kelurahan Dusun Curup, Perbo, Dusun Sawah, Lubuk Kembang, Tanjung Beringin, Sukarami. Serta warga Desa Air Pikat, Suka Datang, Desa Pahlawan, Talang Gambir, Talang Benih dan Bangun Jaya.

Dihadapan 4 wakil rakyat itu, secara bergantian dalam 2 sesi tanya jawab menyampaikan aspirasi. Misalnya, di sesi pertama, Sutrisno dari Desa Sukarami meminta pelebaran jalan penghubung Tabarenah – Bermani Ulu dapat dilanjutkan.

Warga sampaikan aspirasi

‘’Selain itu ada badan jalan longsor dan retak di wilayah Air Lanang. Kami minta tolong jalan itu dapat diperbaiki. Kami juga minta pagar TPU desa kami dapat dibangun. Dan kami juga minta agar desa kami mendapat bidan desa,’’ tutur Sutrisno.

Sedangkan Ario Saputra dari Desa Perbo meminta jalan penghubung Perbo – Lubuk Kembang dapat diperbaiki. Selain itu, kami minta tambang galian C yang beroperasi di dekat jembatan Lubuk Kembang dapat dikaji ulang. Sebab, tambang itu telah melahirkan dampak negatif bagi lingkungan. ‘’1,5 hektare lahan pertanian warga Desa Perbo telah terendam air,’’ jelas Ario.

Effendi dari Kelurahan Dwi Tunggal, berharap drainase Jl Santoso dapat dibangun. ‘’Kami sudah mengusulkannya sejak tahun 2002. Sampai tahun 2024 atau sekitar 22 tahun belum juga dibangun. Selain itu, kami juga meminta sound system untuk mendukung pengajian ibu-ibu,’’ ujarnya.

Aspirasi ketiga warga itu langsung ditanggapi para wakil rakyat. Misalnya, aspirasi Sutrisno dari Desa Sukarami. ‘’Tahun 2024 nanti pembangunan jalan di Desa Sukarami itu sudah dianggarkan senilai Rp750 juta. Sedangkan pelebaran bahu jalan Taba Renah – Bermani Ulu akan kita usulkan. Sebab, jalan itu merupakan jalan provinsi. Sedangkan untuk pembangunan pagar TPU dapat diusulkan ke Bagian Kesra Pemkab, nanti akan kita dukung. Khusus penempatan bidan desa akan kita sampaikan ke OPD terkait,’’ kata Suhardin.

Khusus pembangunan jalan longsor penghubung Desa Perbo – Lubuk Kembang, Suhardin menyarankan agar Kades membuat proposal dan disampaikan kepada camat. Selanjutnya proposal dapat disampaikan ke Pemkab. ‘’Soal jalan longsor ini ditangani 2 instansi. Yakni Dinas PU dan BPBD,’’ tukas Suhardin.

Sementara Ngadiono menjelaskan bahwa reses ini merupakan reses terakhir anggota DPRD periode 2019 – 2024. ‘’Aspirasi bapak – ibu tetap kita tampung dan akan kita salurkan. Serta akan dilanjutkan anggota dewan yang baru terpilih dalam Pemilu tadi. Soal keberadaan tambang yang telah melahirkan dampak negatif bagi warga ini akan kita bahas Bersama OPD terkait,’’ katanya.

Politisi Gerindra, Guntur Utama Jaya anggota Komisi I yang kembali terpilih dalam Pemilu 2024, mengimbau Sutrisno untuk melakukan komunikasi intens dengan Dinas PU dan BPBD terkait jalan yang longsor. Soal TPU desa komunikasikan dengan Bagian Kesra Setda. Termasuk soal pengadaan bidan desa. ‘’Tolong Pak Kades Perbo dan Lubuk Kembang sampaikan surat permohonan hearing dengan Komisi I membahas keberadaan tambang. Nanti akan kita undang OPD terkait,’’ kata Guntur.

Disesi II, 5 warga secara bergantian menyampaikan aspirasi. Viktor juga menguraikan dampak tambang galian C yang telah mengakibatkan rumah dan lahan pertanian warga di wilayah Dusun I terendam. Termasuk tiang jembatan yang tergerus.

‘’Selama 2018 – 2024, warga kita sudah 2 kali terendam banjir. Makanya kami minta dicarikan solusinya,’’ tutur Viktor.

Mugi Hardi dari Desa Suka Datang meminta jembatan gantung di desanya dapat dibangun permanen. Reta Yuliana dari Desa Tanjung Beringin meminta pembangunan drainase jalan. Fitri dari Kelurahan Dusun Curup berharap sungai yang berada di perbatasan Dusun Curup – Jalan Baru dapat dikeruk dan diperdalam. Sebab, sungai itu sengat meluap banjir. Fitri juga berharap insentif kader posyandu dan pos windu dapat dinaikkan. Ratih Komalasari dari Desa Kota Pagu menyampaikan telah berulang-ulang menyampaikan proposal pembangunan tapi belum juga terealisasi.

‘’Proposal untuk jalan kami itu sudah kami sampaikan kemana-mana. Bahkan, Dinas PU dan BPBD sudah melakukan survei. Tapi, sampai kini belum juga dibangun. Desa mau bangun pakai dana desa tapi tak bisa karena jalan itu merupakan jalan kabupaten,’’ jelasnya.

Arpantoni tampak bersemangat menanggapi aspirasi 5 warga di sesi II.

‘’Anggaran jalan sukarami sudah disiapkan seniai Rp750 juta. Diharapkan tahun ini sudah bisa dikerjakan. Untuk pagar TPU ada dana Rp15 juta. Begitu juga jalan Lubuk Kembang – Pagar Gunung sudah dianggarkan tahun 2024. Sedangkan drainase Dwi Tunggal di RW 02 dan RW 03 sudah dianggarkan Rp150 juta. Beberapa jalan di wilayah Curup Utara termasuk pembangunan pagar kantor camatnya sudah dianggarkan,’’ terang Apriantoni. Menjelang pukul 11.30 WIB, reses 4 wakil rakyat inipun berakhir.

‘’Warga yang belum sempat menyampaikan pertanyaan secara lisan, bisa menyampaikannya secara tertulis kepada kami,’’ demikian Guntur Utama Jaya mengakhiri. (Adv/Jk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *