Bengkulu – Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bengkulu, Ayu Laksmi Syntia Dewi mengatakan industri keuangan di Provinsi Bengkulu menunjukkan pertumbuhan positif, terutama di sektor perbankan.
Per April 2024, penyaluran kredit perbankan di Bengkulu mencapai Rp28,21 triliun. Penyaluran kredit bank umum tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 21,71 persen year-on-year (yoy), sementara pertumbuhan kredit BPR dan BPRS mencapai 20,08 persen (yoy).
Pertumbuhan kredit ini didorong oleh peningkatan pada kredit investasi, konsumsi, dan modal kerja masing-masing sebesar 20,71 persen, 4,95 persen, dan 3,05 persen (yoy). Berdasarkan sektornya, tiga sektor yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi adalah sektor pemilikan peralatan rumah tangga sebesar 6,12 persen; pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar 11,95 persen; serta sektor pemilikan rumah tinggal sebesar 8,32 persen (yoy).
Kinerja lainnya juga menunjukkan pertumbuhan positif. Aset bank umum di Provinsi Bengkulu meningkat sebesar 5,44 persen. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BPR dan BPRS di Bengkulu juga mengalami peningkatan sebesar 6,54 persen (yoy), mencapai Rp12,27 miliar. Sementara itu, penghimpunan DPK bank umum pada April 2024 mencapai Rp16,71 triliun, meskipun mengalami penurunan sebesar 3,45 persen.
Hingga Mei 2024, OJK Bengkulu telah melakukan pemeriksaan on-site terhadap dua BPR dan telah menerbitkan dua persetujuan dewan pengawas syariah BPRS serta satu persetujuan pemegang saham pengendali BPRS. Selain itu, OJK Provinsi Bengkulu juga telah menerbitkan satu laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPR.