Kolaborasi Pemprov Bengkulu dan BWS Sumatera VII: Solusi Pengelolaan Pantai Panjang dan Pengendalian Banjir

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII terus memperkuat kolaborasi dan sinergi. (foto: riki/nuansabengkulu.com0

Bengkulu – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII terus memperkuat kolaborasi dan sinergi.

Fokus utama kolaborasi ini adalah pengelolaan objek wisata Pantai Panjang Bengkulu dan pengendalian banjir di Kota Bengkulu.

Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, R. A. Denny, menjelaskan bahwa hasil koordinasi berkala antara Pemprov Bengkulu dan BWS Sumatera VII menunjukkan kesiapan BWS Sumatera VII untuk mendukung pemeliharaan dan pembersihan kawasan jogging track di sepanjang Pantai Panjang Bengkulu.

“Dalam waktu dekat, kami bersama BWS Sumatera VII akan melakukan pembersihan pantai. BWS siap mendukung biaya dan kebutuhan lainnya,” ujar R. A. Denny setelah menghadiri Rapat Pengelolaan Pantai Panjang dan Pengendalian Banjir Kota Bengkulu bersama BWS Sumatera VII di Ruang Rapat Kepala BWS Sumatera VII, Selasa (09/07).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII terus memperkuat kolaborasi dan sinergi.

Namun, lanjut mantan Sekda Kabupaten Rejang Lebong ini, dukungan dari BWS Sumatera VII terkendala oleh keberadaan pedagang yang masih berjualan di sepanjang bibir pantai.

“Tugas kami di Pemprov Bengkulu melalui Dinas Pariwisata adalah mempersiapkan di lapangan, sambil merelokasi pedagang sekitar 5 meter dari bibir pantai,” tambahnya.

Terkait pengendalian banjir Kota Bengkulu, Denny menyampaikan bahwa BWS Sumatera VII secara berkala terus melakukan pengerukan endapan di Sungai Bengkulu. Selain itu, pembangunan kolam retensi direncanakan akan dimulai pada tahun 2025.

Banjir ini perlu pengkajian lebih lanjut. BWS Sumatera VII sudah menyiapkan program-program agar air besar dapat langsung mengalir ke laut tanpa membanjiri pemukiman warga,” jelasnya.

Kepala BWS Sumatera VII, Media Ramadhan, menyatakan bahwa berdasarkan rencana strategis (restra) Kementerian PUPR, pihaknya memiliki peluang untuk mendukung pemeliharaan kebersihan sepanjang bibir pantai.

“Kami memiliki anggaran pemeliharaan. Namun, kendala selama ini adalah banyaknya pedagang yang beraktivitas di sepanjang pantai,” katanya.

Untuk pengendalian banjir Kota Bengkulu melalui pembangunan kolam retensi, saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan. Setelah pembebasan lahan selesai tahun ini, pembangunan bisa dilanjutkan pada tahun 2025.

“Kami akan membangun 3 kolam retensi di lokasi yang sudah siap dibebaskan. Pembangunan akan dimulai pada tahun 2025,” tutupnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *