KEPAHIANG ,nuansabengkulu.com – Pemerintah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu,melalui Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menyelenggarakan festival seni dan budaya yang
dikemas secara adat yang dinamai dengan ‘Umbung Kutei. Yakni, umbung yang
dimaksud adalah berkumpulnya masyarakat dan ke ikutsertaannya dalam suasana
sebuah agenda adat Rejang Di Bumi Sehasen.
Festival budaya ini diselenggarakan sejak 17 sampai dengan 19 September 2024,
kegiatan itu resmi dibuka Bupati Kepahiang Dr. Ir H Hidayattulah Sjahid, MM IPU pada
Rabu 18 September 2024. Dalam sambutannya, Bupati berharap festival budaya
Kepahiang Umbung Kutei ini dimasa yang akan datang terus dilaksanakan dalam
rangka menjaga dan melestarikan adat budaya suku rejang.
“Umbung Kutei yang dilaksanakan ini merupakan festival budaya tahun ketiga
dilaksanakan, dalam rangka kita menjaga dan melestarikan adat budaya. Khususnya
adat budaya suku rejang yang ada di Kabupaten Kepahiang, ke depan agar ini tetap
terjaga dan dilestarikan, siapapun pemimpin daerah ini dan juga mendapat dukungan
dari lembaga DPRD Kepahiang untuk membentuk regulasi daerahnya,” sampai Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Nining Fawely Pasju, S.P.t
MM menjelaskan, diselenggarakannya event tahunan ini merupakan upaya Pemerintah
Kabupaten melaksanakan program prioritas nasional dalam rangka pelestarian dan
pengembangan budaya. Tak hanya festival budaya, berbagai pelestarian budaya
seperti pelestarian situs budaya, revitalisasi muesum dan cagar budaya juga dilakukan
oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang.
Dalam pelaksanaan festival budaya umbung kutei, dikatakan Nining, Dinas Dikbud
menggandeng pengrajin, pedagang makanan, hingga pelaku UMKM pengrajin batik
dan etnis lainnya guna melakukan promosi ciri khas suku rejang.
“Kemudian, pengembangan seni, adat dan budaya rejang Kabupaten Kepahiang juga
dilakukan dalam bentuk penguatan karakter berbasis kearifan lokal. Peserta didik
diikut sertakan untuk tampil di panggung untuk menampilkan tarian budaya daerah,
menggunakan bahasa daerah,” jelas Nining.
Melalui event festival budaya Umbung Kutei itu, lanjut Nining, pihaknya berharap
pengembangan budaya dapat mengapresiasi adat dan budaya masyarakat Kabupaten
Kepahiang. Dengan festival budaya ini tidak hanya meningkatkan kelestarian budaya,
tetapi juga meningkatkan perputaran ekonomi ditengah masyarakat.
“Bahwa pelestarian adat dan budaya daerah ini sebagai bentuk penghargaan dan
penghormatan terhadap leluhur, budaya daerah membuat daerah kita dikenal dengan
budaya dan tradisi yang harus kita jaga dan lestarikan, kemudian dapat dikenal
diberbagai penjuru Daerah ,” Pungkas Kadis.(Adv)