Jelang Pilkada, Tokoh Masyarakat Soroti Pentingnya Calon Pemimpin yang Merakyat!

tokoh masyarakat dari Desa Teladan, Kecamatan Curup Selatan, Jemingan. (Foto: joko/nuansabengkulu.com)

Rejang Lebong, nuansabengkulu.com – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Rejang Lebong, para tokoh masyarakat mulai menyuarakan pandangan mereka mengenai sosok calon pemimpin yang diharapkan mampu memimpin daerah tersebut.

Salah satu tokoh masyarakat dari Desa Teladan, Kecamatan Curup Selatan, Jemingan, menegaskan pentingnya pemimpin yang dekat dengan rakyat dan mendengarkan aspirasi mereka secara langsung.

“Pemimpin yang merakyat itu penting, karena masyarakat bisa langsung menyampaikan kebutuhannya tanpa harus melalui orang-orang terdekat,” ujar Jemingan saat dimintai pendapat pada Minggu, 29 September 2024.

Menurut Jemingan, kehadiran seorang pemimpin di tengah-tengah masyarakat dalam berbagai kegiatan merupakan kebanggaan tersendiri.

“Dengan adanya kegiatan masyarakat, pemimpin harus hadir di situ, dan itu adalah suatu kebanggaan bagi kami,” ujarnya.

Sementara, menanggapi tiga kandidat yang akan bertarung dalam Pilkada Rejang Lebong, Jemingan menilai bahwa semua kandidat memiliki kualitas yang baik. Namun, ia menyerahkan hasil akhir kepada takdir.

“Di antara tiga kandidat itu, semuanya bagus. Tinggal garis tangan dari Yang Maha Kuasa yang akan menentukan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Jemingan juga menyoroti budaya politik uang (money politic) yang masih marak dalam masyarakat.

Ia berharap hal tersebut tidak lagi terjadi dalam Pilkada kali ini, karena menurutnya, praktik tersebut sangat merugikan masyarakat.

“Money politic itu kasihan bagi masyarakat. Namun, saya yakin, di Desa Teladan, masyarakat sudah pintar dan cerdas dalam memilih pemimpin yang baik,” tegasnya.

Jemingan juga mengingatkan agar perbedaan pilihan politik tidak memecah kerukunan antarwarga. Ia berharap agar masyarakat tetap menjaga hubungan baik dan kerukunan, meskipun memiliki perbedaan pandangan dalam memilih calon pemimpin.

“Jangan sampai, walaupun kita beda pilihan, yang penting kita tetap menjaga kerukunan bertetangga,” tutup Jemingan. (Jk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *