Dua Daerah Satu Tujuan: Bengkulu dan Rejang Lebong Kolaborasi Wisata

Upaya pengembangan sektor pariwisata di Provinsi Bengkulu mendapat angin segar melalui rencana kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong dan Pemerintah Kota Bengkulu (foto; dok)

Rejang Lebong – Upaya pengembangan sektor pariwisata di Provinsi Bengkulu mendapat angin segar melalui rencana kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong dan Pemerintah Kota Bengkulu. Kedua daerah tersebut sepakat untuk membangun sinergi dalam menciptakan destinasi wisata terpadu yang saling melengkapi.

Bupati Rejang Lebong, M. Fikri Thobari, menyampaikan komitmennya untuk memaksimalkan potensi wisata yang ada di wilayahnya. Menurutnya, Rejang Lebong memiliki kekayaan alam yang luar biasa seperti perbukitan, air terjun, dan kawasan pegunungan yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata alam.

“Yang jelas, kami sekarang sedang menggalakkan upaya maksimalisasi potensi wisata di Rejang Lebong. Kami tertarik untuk menjalin kerja sama dengan Kota Bengkulu. Kota Bengkulu punya wisata pantai, sementara Rejang Lebong unggul dengan wisata alam. Dengan konektivitas dan sinergi yang baik, kedua daerah ini bisa saling melengkapi,” ujar Fikri.

Rencana kolaborasi ini disambut antusias oleh Wali Kota Bengkulu, H. Dedi Mulyadi, yang menyatakan kesiapannya untuk membangun kerja sama antardaerah demi memperkuat sektor pariwisata regional.

“Terima kasih atas kunjungan Bupati Rejang Lebong. Beliau punya visi yang sama, yakni menjadikan Rejang Lebong sebagai kawasan tujuan wisata. Insyaallah, kami akan menjalin kerja sama antara Kota Bengkulu dan Rejang Lebong,” kata Dedi.

Dedi menambahkan, Kota Bengkulu memiliki keunggulan pada wisata pantai dan sejarah, sementara Rejang Lebong menawarkan kekayaan wisata alam dan pegunungan. Ia pun menggagas konsep paket wisata terpadu selama tiga hari dua malam.

“Nantinya wisatawan bisa menikmati satu hari satu malam di Bengkulu, dan satu hari satu malam di Rejang Lebong. Ini kita padukan dalam satu paket. Saya yakin ini bisa menarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” terangnya.

Sebagai perbandingan, Dedi mencontohkan model wisata di Jawa Timur yang mengintegrasikan kota Surabaya dengan destinasi alam seperti Gunung Bromo.

“Kalau ke Bromo, biasanya orang naik pesawat ke Surabaya dulu, baru esoknya ke Bromo. Sama halnya, wisatawan bisa mendarat di Bengkulu, menikmati pantai, lalu keesokan harinya menuju Rejang Lebong untuk menikmati keindahan alamnya,” tambahnya.

“Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bengkulu dan memberi dampak positif terhadap perekonomian masyarakat di kedua daerah,” tutupnya. (Jk)