Rejang Lebong – Proyek pembangunan jalan jenis lapen di Desa Air Mundu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, menuai sorotan tajam dari warga setempat. Pekerjaan yang diduga menggunakan pihak ketiga itu disebut tidak transparan dan tidak melibatkan perangkat desa secara menyeluruh, terutama di Dusun 2.
Menurut sumber, tidak satu pun perangkat desa di Dusun 2 mengetahui adanya pekerjaan tersebut, termasuk Kepala Dusun (Kadus) sendiri. “Kami kaget ketika melihat sudah ada aktivitas pengerjaan jalan. Padahal kami tidak pernah diajak rapat, tidak diinformasikan, dan tiba-tiba saja sudah dikerjakan,” ujar sumber yang enggan disebut namanya.
Warga juga mempertanyakan kebijakan pemerintah desa yang justru mendatangkan tenaga kerja dari luar desa. Padahal, masih banyak warga lokal yang membutuhkan pekerjaan dan siap dilibatkan dalam pembangunan. “Kalau memang tujuannya untuk memberdayakan masyarakat, kenapa tidak mengutamakan warga sini dulu?” keluh salah seorang warga
Tak hanya itu, di Dusun 1 ditemukan proyek pembangunan jalan yang mengarah langsung ke arah kebun milik Kepala Desa. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan publik bahwa proyek tersebut sarat kepentingan pribadi. Ironisnya, beberapa jalan lain yang justru menjadi akses utama masyarakat masih dalam kondisi rusak dan belum tersentuh pembangunan sama sekali.
“Sudah bertahun-tahun kami melewati jalan tanah yang becek kalau hujan dan berdebu saat kemarau. Tapi yang dibangun malah jalan ke kebun kades. Di mana letak keadilannya?” ungkap warga lainnya dengan nada kecewa.
Warga mendesak agar ada evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek di desa mereka. Mereka juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong maupun aparat penegak hukum turun tangan untuk meninjau langsung dan menyelidiki kemungkinan adanya penyalahgunaan kewenangan dalam proyek ini.
Transparansi, akuntabilitas, dan keberpihakan kepada rakyat kecil seharusnya menjadi prinsip utama dalam setiap pembangunan desa. Tanpa itu, proyek yang dibiayai dengan uang rakyat hanya akan menjadi ladang kepentingan pribadi. (Jk)