Mukomuko, nuansabengkulu.com – Dengan beredarnya video yang mengkritisi pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak di wilayah kabupaten mukomuko,salah satu warga menyampaikan kekecewaan terhadap pemerintah Provinsi bengkulu yang tak kunjung juga memperbaiki jalan yang rusak di kampung halamannya.
Hal tersebut di sampaikan oleh warga dengan kembali terjadi pada warga dengan mengkritisi pemerintah lewat video. Video tersebut ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu, dalam hal ini Gubernur Bengkulu.
Dalam isi video itu, warga Setia Budi ini jatuhkan sepeda motornya di jalan becek sembari mengatakan “Yang terhormat bapak Gubernur Bengkulu, bapak Rohidin. Inilah jalan kami desa Setia Budi Kabupaten Mukomuko, yang pernah bapak lewati waktu kampanye di Desa Setia Budi tepatnya di dekat rumah pak Senul RT 8, sampean berkampanye. Dari saya kecil sampai saya sudah besar, sampai desa ini berumur 36 tahun belum ada pembangunan pak gubernur, Gubernur Bengkulu Rohidin,” kata warga dalam video itu.
Dilanjutkannya, ia sangat mengharapkan kepada Gubernur Rohidin untuk segera membangun jalan tersebut.
Sementara Kepala Desa (Kades) Setia Budi, Jumadi, bahwasanya semenjak desa ini berdiri belum pernah dilakukan pengaspalan jalan. Hanya pernah dilakukan pengoralan, itupun sudah belasan tahun yang lalu. Dan saat ini batu pun sudah kembali menjadi tanah kuning, yang sangat susah dilalui kendaraan pada saat musim hujan.
“Sudah ada belasan kali kami menyampaikan kepada pihak Pemerintah, baik daerah mapun Provinsi, terkait keluhan warga ini agar jalan kami dapat dibangun, Namun sampai dengan detik ini, kami tidak melihat adanya tanda-tanda akan ada pembangunan jalan tersebut,” kata Jumadi.
Jumadi menambahkan, kurang lebih ada 14 kilometer panjang jalan, namun hanya empat kilometer yang sudah diaspal. Sedangkan sisanya kondisinya sangat berat dilalui, membentang dari Desa Teras Terunjam sampai Desa Tanah Kecamatan Kota Mukomuko. Selain menjadi jalan akses utama baik jalan produksi hasil pertanian, jalan ini menjadi akses utama masyarakat keluar dari desa. Dan jalan ini juga menjadi jalan evakuasi bencana jika terjadi tsunami di Mukomuko,” tutup jamdi. (rk)