Nuansabengkulu.com – Saat ini di Hiroshima sedang berlangsung pertemuan para pemimpin G7 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) hingga 21 Mei.
Para pemimpin G7 ini menginap di Grand Prince Hotel Hiroshima di Pulau Ujina, sebuah pulau yang indah dan menarik.
Pulau yang hanya dapat diakses melalui darat melalui satu jalan ini, menghadap ke Laut Pedalaman Seto yang indah dan terletak di dalam Taman Nasional Setonaikai.
Hotel segitiga 23 lantai ini memiliki 510 kamar, ruang perjamuan besar dan kecil, dan sumber air panas alami di mana para tamu dapat bersantai sambil memandang ke laut.
Tangga spiral panjang, yang menghubungkan lobi dengan lantai dua, menelusuri keliling fitur air di tengah lantai pertama. Sangat menyegarkan mata.
Hotel ini dibangun pada tahun 1994 tetapi telah mengalami renovasi besar-besaran untuk memperbarui bangunan sebagai persiapan untuk pertemuan puncak KTT G7.
Ketika KTT G7 Ise-Shima diadakan pada 2016, Grand Prince Hotel Hiroshima menjadi tuan rumah Pertemuan Menteri Luar Negeri G7.
Perdana Menteri saat ini Kishida Fumio saat itu menjabat sebagai menteri luar negeri.
Delapan baju zirah kecil bergaya Jepang dengan helm, yang mewakili negara-negara anggota G7 dan UE, dipajang di lobi hotel.
“Angka-angka ini dibuat oleh perusahaan boneka lokal yang sesekali bekerja sama dengan hotel,” kata seorang pejabat hotel.
Hotel ini juga memiliki dermaga di mana pengunjung dapat naik perahu untuk sampai ke Pulau Miyajima, tempat situs Warisan Dunia Kuil Itsukushima berada.
Kuil Itsukushima dibangun pada akhir abad ke-6 dan dibangun kembali dalam bentuknya yang sekarang pada 1168 oleh Taira no Kiyomori. Saat air pasang naik, kuil tersebut tampak mengapung di tengah laut, menciptakan pemandangan mistis.
Bakal menjadi pengalaman tak terlupakan bagi siapa pun yang menginap di Grand Prince Hotel Hiroshima ini. (ers)