Ichikawa Saou, Penulis Disabilitas Pertama yang Raih Penghargaan Sastra

Penulis Ichikawa Saou berhasil memenangkan penghargaan Akutagawa. dokumen/nuansabengkulu.com

Salah satu penulis disabilitas Jepang ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Sebab dengan segala keterbatasan yang ada, dia berhasil membuat karya yang sukses meraih penghargaan.

Ichikawa Saou, penulis itu berhasil memenangkan penghargaan Akutagawa. Penghargaan sastra prestitius Jepang ini diberikan kepada beberapa orang penulis Jepang. Dan Ichikawa merupakan penulis disabilitas pertama yang memenangkan penghargaan sastra tersebut.

Lewat karyanya berjudul “Hanchibakku” atau Si Bungkuk. Ichikawa penyabet penghargaan dalam pendatang baru terbaik.

“Saya menulis ini dengan pemikiran bahwa tidak banyak penulis (dengan disabilitas parah) seperti saya,” kata Ichikawa, yang menggunakan ventilator dan kursi roda elektrik, dalam konferensi persnya, belum lama ini.

“Saya ingin semua orang memikirkan mengapa karya seperti ini menjadi yang pertama memenangkan Hadiah Akutagawa pada tahun 2023,” lanjut dia.

Menurut salah satu juri Keiichiro Hirano, novel Ichikawa mendapat dukungan luar biasa karena kekuatannya sebagai sebuah novel.

“Dia secara kritis membongkar norma dan etiket sosial melalui penggunaan kesulitan protagonis,” ujar Keiichiro.

Ichikawa menderita miopati kongenital sejak usia dini dengan miopati kongenital. Tanda penyakit ini adalah kelemahan otot. Pada usia 14 tahun ia mengalami kesulitan berjalan dan mengandalkan respirator.

Namun di balik kekurangannya semua itu, dia bisa menulis karya-karya yang luar biasa. Salah satu yang dia tulis adalah novel berjudul “Hanchibakku”. Novel ini menggambarkan kehidupan sang protagonis dengan banyak kesulitannya dan juga mengungkapkan kebenciannya pada orang-orang yang berbadan sehat. Novel ini berhasil meraih penghargaan Akutagawa.

Untuk penghargaan Naoki untuk fiksi populer diberikan pada kepada Ryosuke Kakine, 57 dalam novel sejarahnya yang berjudul “Gokurakuseiitaishogun”. Selain itu ada Sayako Nagai, 46, dengan novelnya yang berjudul “Kobikicho no adauchi.”

Acara penganugerahan pada para pemenang akan digelar di Tokyo pada akhir Agustus mendatang. Masing-masing penulis menerima ¥ 1 juta ($7.150).

Editor: Eko RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *