Sakit TBC Bukan Kutukan, Dinkes Bengkulu Ajak Penderita Periksa

Sekretaris Dinkes Provinsi Bengkulu Susilawati

Bengkulu – Stigma negatif di masyarakat tentang penyakit TBC atau Tuberculosis menjadi salah satu penyebab terjadinya ketimpangan atau gab antara jumlah target dengan realisasi pengobatan TBC. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu menegaskan bahwa TBC bukan kutukan sehingga masyarakat didorong untuk memeriksakan diri.

“Masih banyak masyarakat kita yang tidak percaya diri melaporkan indikasi penyakit TBC. Di antaranya karena takut dikucilkan, ada juga yang memang jauh dari lokasi pelayanan kesehatan,” kata Sekretaris Dinkes Provinsi Bengkulu Susilawati, Minggu (30/7/23).

Dia mengatakan per Desember 2022, sebanyak 1.550 orang, atau 1,6/1000 penduduk, dilaporkan terpapar TBC.

Cakupan ini masih sangat rendah dari pada kasus yang ada sehingga pemerintah daerah perlu mengintervensi secara intensif agar masyarakat di kabupaten/kota melaporkan dan menangani penyakit TBC yang diderita masyarakat.

Penyebab selisih antara target dan realisasi menurutnya juga disebabkan karena stigma negatif terhadap penyakit ini. Maka dari itu, perlu edukasi yang lebih masif agar pasien dapat menerima keadaannya dan mau berobat, sedangkan masyarakat juga memberikan perhatian tanpa harus mengucilkan pasien TBC.

Dinkes pun meminta agar masyarakat melaporkan jika terindikasi tertular penyakit TBC ke pelayanan kesehatan dan akan mendapatkan obat secara gratis.

“Kami minta sebanyak-banyaknya masyarakat yang terpapar atau terindikasi tertular TBC melaporkan agar dapat ditangani maupun diberikan obat secara gratis. Ini jadi program prioritas pemerintah,” kata Susilawati.

Ia menyatakan TBC itu bukan penyakit yang memalukan dan bukan kutukan. Karena itu perlu ditemukan dan diobati sampai sembuh sehingga tidak menularkan kepada orang terdekat.

“Jika merasakan gejala TBC agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, tanpa harus dicari-cari petugas,” pungkasnya. (ag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *