Benarkah Perceraian dalam Islam Dibenci?

Foto ilustrasi

Dalam Islam, perceraian dianggap sebagai tindakan yang sangat tidak diinginkan dan dibenci. Islam menekankan pentingnya memelihara keutuhan keluarga dan mendorong umatnya untuk menjaga hubungan pernikahan dengan penuh kasih sayang, saling pengertian, dan komunikasi yang baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa perceraian dibenci dalam Islam, serta pentingnya menjaga keutuhan keluarga dalam membangun masyarakat yang stabil.

  1. Kehendak Allah SWT untuk Menjaga Keutuhan Keluarga:

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyebutkan bahwa pernikahan adalah ikatan yang kuat antara suami dan istri, yang dibangun di atas kasih sayang, rahmat, dan saling pengertian (QS. Ar-Rum: 21). Allah SWT juga menyatakan bahwa Dia menciptakan pasangan hidup untuk manusia agar mereka hidup dalam ketenangan, cinta, dan kebersamaan (QS. Ar-Rum: 21). Oleh karena itu, perceraian dianggap bertentangan dengan kehendak Allah SWT untuk menjaga keutuhan keluarga.

  1. Menghormati Peran Keluarga dalam Islam:

Islam menganggap keluarga sebagai dasar dari masyarakat yang kuat dan stabil. Keluarga adalah tempat di mana nilai-nilai Islam diajarkan dan diterapkan, dan anak-anak dibesarkan dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. Perceraian dapat merusak struktur keluarga, mengganggu stabilitas, dan mempengaruhi perkembangan anak-anak secara negatif. Oleh karena itu, Islam mendorong untuk memelihara hubungan keluarga yang baik dan menjaga keutuhan keluarga sebagai bentuk penghormatan terhadap peran keluarga dalam masyarakat.

3. Pentingnya Kesetiaan dan Komitmen:

slam mengajarkan pentingnya kesetiaan dan komitmen dalam pernikahan. Suami dan istri diwajibkan untuk saling setia, saling mencintai, dan saling mendukung satu sama lain dalam kebaikan dan kesulitan. Perceraian dianggap sebagai pelanggaran terhadap komitmen ini. Islam mendorong pasangan suami istri untuk saling berusaha memperbaiki hubungan, berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan adil.

  1. Dampak Negatif pada Individu dan Masyarakat:

Perceraian memiliki dampak negatif yang signifikan pada individu yang terlibat dan juga masyarakat secara luas. Bagi pasangan yang bercerai, mereka mengalami stres emosional dan psikologis yang tinggi, kehilangan stabilitas, dan kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Perceraian juga dapat memicu perpecahan dalam masyarakat, mengganggu harmoni sosial, dan menimbulkan konflik antara keluarga dan individu yang terlibat. Oleh karena itu, menjaga keutuhan keluarga membantu membangun masyarakat yang stabil, harmonis, dan berkelanjutan.

  1. Upaya Terakhir Setelah Usaha dan Pertimbangan Matang:

Dalam Islam, perceraian dianggap sebagai tindakan terakhir setelah semua upaya untuk memperbaiki hubungan telah dilakukan. Sebelum mengambil keputusan bercerai, Islam mendorong pasangan suami istri untuk mencari solusi melalui komunikasi, musyawarah, dan bantuan dari pihak yang berkompeten seperti keluarga, teman, atau konselor. Perceraian harus menjadi pilihan terakhir ketika semua usaha telah gagal dan keberlanjutan pernikahan menjadi tidak mungkin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *