Suku Dayak Kalimantan, Suku Yang Menjaga Budaya Leluhur

Photo : net.

Nuansabengkulu.com – Suku Dayak adalah suku bangsa atau kelompok etnik yang mendiami pedalaman Pulau Kalimantan. Kata “daya” serumpun dengan misalnya kata “raya” dalam nama “Toraya” yang berarti “orang atas, orang hulu”.

Pada mulanya, suku Dayak hanya mengenal dua jenis pakaian, yaitu king baba untuk laki-laki dan king bibinge untuk perempuan. Kedua pakaian ini dibuat dengan mengolah kulit kayu menjadi lunak hingga menyerupai seperti bahan kain. Kulit kayu yang sudah diproses itu disebut kapuo atau ampuro.

Suku Dayak mempunyai beberapa nama Senin tari, diantaranya, Dayak Benuaq, tari serumpai, tari belian bawo, tari baraga bagantar Dayak Bahau, tari hudoq, tari pasing, tari apau punyat Dayak Aoheng, Tari sumpit dan Tari enggang aoheng.

Tari Kancet Ledo atau dapat disebut juga Tari Gong adalah salah satu tarian Dayak Kalimantan Timur, tepatnya dari suku Dayak Kenyah.

Sementara Burung Enggang sebagai Simbol Kepemimpinan Suku Dayak. Dengan mahkota hiasan bulu-bulu burung enggang di kepalanya, penampilan enam lelaki itu begitu menyedot perhatian. Tak hanya bulu, di mahkotanya itu juga melekat paruh burung enggang.

Ciri khas suku Dayak salah satunya gemar bercocok tanam. Suku Dayak menjadikan pertanian sebagai sumber pertahanan ekonomi. Pertanian menjadi salah satu sektor yang memperkuat sirkulasi ekonomi wilayah dan negara. Seni tato merupakan identitas suku Dayak di Kalimantan.

Sumber : net.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *