PEMERINTAH Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus berjuang, mengarungi ‘lika-liku’ dalam memberatas judi online. Demi menjernihkan air yang keruh, Kemenkominfo terus berjuang meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya judi online.
Dalam memberantas judi online tersebut, Kemenkominfo pun sudah bergerak memanfaatkan kecanggihan artificial Artificial intelligence (AI). Mengutip data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tahun 2024, Satgas Pemberantasan Judi Online yang dibentuk pemerintah berhasil menurunkan praktik judi online sebesar 50 persen.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, praktik judi online berpotensi membuat negara Indonesia merugi Rp900 triliun di tahun 2024 ini. “Bahkan, di tahun lalu 2023 sampai Rp327 triliun,” kata Budi .
Daya rusak akibat judi online untuk Indonesia, Menkominfo menegaskan, sangat luar biasa. Oleh sebab itu, penting menciptakan langkah straregis untuk membinasakan judi online.
“Ini daya rusaknya luar biasa, berapa negara, Filipina dan Thailand sudah melarang judi online. Karena itu kita berharap dalam waktu dekat ada langkah-langkah yang strategis dan dramatis dalam pemberantasan judi online,” ucap Budi.
Menkominfo tidak mau, secara terus-menerus masyarakat Indonesia terus menjadi korban judi online. Terlebih, memberantas judi online memiliki tujuan menyelamatkan rakyat yang ekonominya miskin.
“Mereka (masyarakat Indonesia) ditipu, judi online itu sudah masuk kategori scam penipuan. Judi online adalah penipuan terbesar bagi rakyat Indonesia,” ujar Budi.
Tidak hanya itu, menurutnya, judi online juga menjadi ‘biang kerok’ angka perceraian di Indonesia semakin tinggi. Bahkan, ekonomi masyarakat semakin hancur berantakan.
“(Pasangan) suami istri, perceraian meningkat, dampak sosialnya sudah terlalu destruktif untuk ekonomi nasional. Ekonomi masyarakat dan ekonomi keluarga,” kata Budi menegaskan.
Di satu sisi, Menkominfo menyampaikan keberhasilan Satgas Judi Online dalam menurunkan praktik judi online sebesar 50 persen. Yakni, melalui pemutusan akses masyarakat terhadap situs-situs judi online.
“Sesuai data PPATK tahun 2024, intervensi satgas telah berhasil menurunkan 50 persen akses masyarakat pada situs judi online. Mengurangi deposit masyarakat pada situs judi online sebesar 34,49 triliun rupiah, ini upaya kita menyelamatkan masyarakat,” kata Budi dalam pidatonya pada acara Sosialisasi Pencegahan Aktivitas Perjudian di Lingkungan Kemenkominfo, Kamis (24/7/2024)
Menkominfo menekankan, intervensi ini perlu diperkuat demi penurunan akses masyarakat ke situs judi online mencapai 80 persen. Dengan potensi penurunan deposit masyarakat hingga 45,79 triliun rupiah.
“Capaian tersebut jangan membuat kita terlena karena PR penanganan judi online kita masih banyak. Sosialisasi dan literasi juga tidak kalah penting dari upaya moderasi konten,” ucap Budi.
Tidak lupa, Menkominfo mengingatkan, seluruh civitas kementeriannya untuk tidak terlibat dalam fasilitasi, mengajak, atau mempromosikan. Yakni, semua jenis aktivitas perjudian, termasuk judi online dan slot.
“Pentingnya melaksanakan Instruksi Menteri Kominfo Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pemberantasan Judi Online dan Judi Slot. Serta Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 313 Tahun 2024 tentang Tim Penanganan Judi Online dan Judi Slot di lingkungan Kementerian Kominfo dengan sebaik-baiknya,” ujar Budi.
Belum selesai di situ, Menkominfo terus menyerukan perlawanan terhadap judi online dalam momentum HUT Ke-79 RI. Hal tersebut disampaikan Menkominfo dalam kegiatan Kick Off Kominfo Karnaval 2024 di Jakarta, Rabu (14/8/2024).
“Kita memaknai 17 Agustus 2024 karena kemerdekaan kita adalah hasil jerih payah, doa, keringat, dan air mata pahlawan. Melalui momentum ini, saya serukan agar kalian jangan sampai ikut-ikutan judi online karena judi online adalah penipuan,” ujar Budi.