Menyelami Bentuk- bentuk Media Massa: Dari TV ke Tiktok, Bagaimana Gen Z Terhubung?

Foto: ilustrasi Putri Agustina Sianturi

Menyelami bentuk-bentuk Media Massa: Bagaimana Gen Z Terhubung: Dari TV ke TikTok kita menyaksikan transformasi luar biasa dalam berbagai jenis media massa di era digital yang serba cepat ini. Cara kita berkomunikasi dan mengonsumsi informasi telah mengalami perubahan besar, mulai dari dominasi televisi di ruang tamu selama beberapa dekade hingga kemunculan platform media sosial yang membuat semua informasi mudah diakses. Di tengah perubahan ini, Gen Z-generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an dan awal 2010-an menjadi tokoh utama dalam transformasi media massa.

 Televisi: Raksasa yang mulai meredup televisi adalah raja dalam dunia media massa. TV menjadi sumber utama informasi dan hiburan bagi semua orang, karena acara berita, drama, dan program hiburan ditayangkan secara langsung. Namun, dengan munculnya internet dan smartphone, kepopuleran televisi mulai menurun, terutama di kalangan Gen Z. Generasi ini lebih suka menonton konten yang dapat disesuaikan dengan waktu dan tempat mereka. Mereka sekarang dapat memilih kapan dan di mana mereka ingin menonton film, tidak lagi terikat pada jadwal tayang. Banyak remaja saat ini tidak memiliki televisi di rumah, dan mereka beralih ke platform streaming seperti Netflix, YouTube, dan TikTok, di mana mereka dapat menonton serial, film, atau video pendek yang mereka sukai tanpa terikat pada iklan yang mengganggu.

TikTok: Media Baru yang Membuat Gen Z Berhubungan TikTok telah menjadi fenomena di kalangan Gen Z karena format video singkatnya yang inovatif dan mudah dibagikan. Dengan demikian, itu bukan hanya platform hiburan tetapi juga alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pengguna dapat membuat dan mengedit video dengan berbagai efek, musik, dan tantangan di sini, yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda. TikTok bukan hanya tempat untuk bersenang-senang; itu juga sumber informasi. Platform ini memiliki banyak konten edukatif yang disajikan dengan cara yang menarik, membuatnya menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi generasi muda. Misalnya, melalui video singkat, pengguna dapat memperoleh keterampilan baru, mengikuti tren terbaru, atau bahkan belajar tentang masalah sosial dan politik. TikTok telah menciptakan ruang untuk edukasi dan hiburan.

Problem dalam Era Teknologi Tantangan baru muncul bersamaan dengan keuntungan. Salah satu masalah terbesar di dunia maya adalah misinformasi, termasuk di TikTok. Pandangan dan perilaku pengguna dapat dipengaruhi dengan cepat oleh konten yang tidak diverifikasi. Selain itu, sifat viral konten seringkali mengabaikan kedalaman dan substansi informasi, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman. Salah satu masalah lain yang dihadapi Gen Z adalah keterbatasan waktu yang mereka miliki untuk memberikan perhatian. Pesan yang rumit dan mendalam seringkali tidak diterima dengan baik di dunia yang penuh dengan konten. Hal ini menciptakan perbedaan antara informasi yang ingin disampaikan dan cara audiens muda mendengarkannya.

Bagaimana masa depan media massa akan dibentuk dengan tren ini? Mereka yang akan datang harus bersikap kritis dan selektif saat menggunakan data. Mereka harus menyadari bahwa tidak semua konten viral benar atau bermanfaat. Untuk membantu Gen Z menjadi konsumen yang cerdas, pendidikan media menjadi semakin penting. Sebaliknya, media tradisional membutuhkan perubahan cepat untuk tetap relevan. Banyak stasiun televisi dan penerbit surat kabar mulai menggunakan media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih muda. Mereka terus bersaing di dunia digital dengan membuat konten yang lebih menarik, interaktif, dan mudah diakses.

Perjalanan media massa, dari televisi hingga TikTok, mencerminkan perkembangan sosial dan teknologi yang terus-menerus. Generasi Z, yang merupakan representasi masa depan, memiliki peran besar dalam menentukan cara kita berinteraksi dan menggunakan informasi. Mereka memiliki kesempatan untuk menciptakan cara baru untuk berinteraksi dengan media meskipun mereka menghadapi kesulitan. Gen Z dapat menjadi agen perubahan yang mendorong inovasi dalam dunia media massa karena kepekaan mereka terhadap masalah sosial dan kemampuan mereka untuk beradaptasi. Pada akhirnya, perjalanan media massa tidak hanya tentang teknologi; itu juga tentang bagaimana kita sebagai masyarakat dan individu berinteraksi, berkomunikasi, dan memahami satu sama lain di tengah lautan informasi yang terus mengalir.

Penulis: Putri Agustina Sianturi, Mahasiswa Universitas Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *