Tirai Penutup Gunung Fuji di Belakang Lawson Dibuka Kembali, Turis Kembali Bikin Ulah

Gunung Fuji di Belakang Lawson Dibuka Kembali, Turis Kembali Bikin Ulah. (foto: dok nuansabengkulu.com)

Bengkulu – Ternyata pemandangan di Gunung Fuji selalu menjadi incaran hampir seluruh masyarakat di dunia. Itu sebabnya, pemandangan Gunung Fuji di balik toko Lawson ditutup pada April lalu karena banyak pelanggaran oleh turis.

Setelah diberikan tirai penutup, tak ada lagi kemacetan, lingkungan kotor dan semrawut seperti saat pemandangan di balik Lawson di Kota Fujikawaguchiko, Prefektur Yamanashi dibuka.

Mengutip Soranews24, setelah kondisi tenang pascapenutupan pemandangan Lawson itu, tirai penutup pun dibuka kembali. Ealah, ternyata turis mulai berulah lagi.

Saking kesalnya warga setempat menamai area itu lawless, yang merupakan plesetan dari Lawson.

Petugas keamanan yang ada di sana menjadi berang, mereka mendapat penghinaan dari pengunjung yang malah marah jika ditegur.

Padahal, mereka dipekerjakan oleh pemerintah kota untuk mengawasi lokasi dan menghentikan pelanggaran lalu lintas yang kerap terjadi di sana. Apalagi banyak kendaraan besar yang sering lewat dengan alur dua arah.

Meskipun petugas keamanan siap membantu, namun wisatawan di sana tampaknya tidak peduli dan bersikap semaunya.

Petugas keamanan bercerita bahwa mereka pernah dibentak-bentak oleh turis asing dengan bahasa Jepang yang tidak lancar. Mereka memaki dengan kata-kata ‘idiot’, ‘mati’, dan ‘pergi’.

Kendala bahasa ini membuat petugas semakin stress, karena pada suatu kesempatan pernah terjadi hal yang sebaliknya. Petugas mencoba memberi peringatan dalam bahasa Inggris, namun pengunjung yang ditegur balik marah karena ia adalah orang Jepang.

Di Jepang, menaati peraturan adalah hal yang sangat umum. Mereka biasanya selalu menggunakan tempat penyeberangan dan tidak menyeberang jalan sembarangan atau melawan rambu pejalan kaki, mereka juga menggunakan bahasa yang sopan saat menyapa.

Meningkatnya ketegangan di lokasi antara penduduk setempat, wisatawan, dan petugas keamanan, ada kekhawatiran bahwa tindakan pengamanan yang lebih ketat mungkin perlu dilakukan untuk menjaga ketenangan dan mencegah terjadinya kecelakaan besar.

Sebab, banyak turis saling berebut untuk mendapat foto terbaik dari balik Lawson. Mereka berlarian ke sana kemari dengan menyeberangi jalan melawan, situasi menjadi sulit bagi petugas keamanan untuk melakukan tugas mereka dengan baik.

Sementara itu, Lawson belum mengambil tindakan besar apa pun untuk mengatasi situasi tersebut. Kalau begini, tirai penghalang kemungkinan akan dipasang kembali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *