Belum lama ini, pembuatan sake Jepang resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda.
Penghargaan tersebut menjadikan pembuatan sake di Jepang makin tren di kalangan turis mancanegara dan domestik. Sebelumnya, wisata serupa sudah diminati banyak orang.
Pengalaman langsung pembuatan sake Jepang telah menjadi tren di kalangan wisatawan di Jepang bagian tengah.
Salah satu pengalaman yang diselenggarakan oleh biro perjalanan di Saku, Prefektur Nagano, menawarkan kesempatan kepada pengunjung untuk menjadi “kurabito,” atau pembuat sake.
Peserta menginap di rumah bergaya tradisional tempat para pembuat sake pernah tinggal selama musim pembuatan sake dan mengambil bagian dalam proses pembuatan sake, termasuk mencuci beras, mengukus, dan memfermentasi menggunakan cetakan “koji”.
Sekitar 40 persen peserta tur pembuatan sake di perusahaan pembuatan sake Kitsukura Shuzo adalah orang asing, menurut firma perjalanan Kurabito Stay Inc.
Daya tarik bagi banyak pengunjung bukan hanya menjelajahi lokasi pembuatan bir dan mencoba sake, tetapi juga ikut ambil bagian dalam prosesnya sambil menginap di rumah kayu berusia lebih dari 100 tahun.
Antoni Gandia, 38, yang berkunjung dari Swiss, mengatakan, dia mengikuti tur tersebut karena ingin mengetahui tentang proses dan budaya pembuatan bir.
Tur tersebut dimulai pada Maret 2020 dan sejauh ini telah menarik sekitar 650 tamu dari sekitar 30 negara, menurut Kurabito Stay, yang juga menawarkan layanan penerjemahan bahasa Inggris.
Presiden perusahaan tersebut, Marika Tazawa, merupakan salah satu yang memuji pengetahuan dan keterampilan tradisional yang digunakan dalam produksi sake dan minuman beralkohol sulingan “shochu” tersebut.
“Saya ingin menyebarkan nilai sake Jepang ke seluruh dunia dengan melibatkan orang-orang dalam proses pembuatan sake yang autentik,” ungkapnya.