Kolam Renang Munatirta Siap Bangkit, Ditargetkan Buka Kembali Juli 2025

Pengelola kolam Munatirta, Mulyadi yang akrab disapa Mul Kades, menyampaikan bahwa proses rehabilitasi ringan sedang berlangsung dan ditargetkan rampung paling lambat bulan Juli 2025. (foto; joko/nuansabengkulu.com)

Rejang Lebong – Setelah tiga tahun tidak aktif, Kolam Renang Munatirta di Rejang Lebong akan kembali dibuka untuk umum. Pengelola kolam Munatirta, Mulyadi yang akrab disapa Mul Kades, menyampaikan bahwa proses rehabilitasi ringan sedang berlangsung dan ditargetkan rampung paling lambat bulan Juli 2025.

“Saat ini kami masih dalam tahap perbaikan dan perehaban ringan dengan menggunakan anggaran pribadi, InsyaAllah, targetnya paling lama Juli sudah bisa dibuka kembali,” ujar Mul Kades saat ditemui di rumah dinas Bupati Rejang Lebong, Jumat (6/6).

Munatirta selama ini dikenal sebagai sarana olahraga renang di Kabupaten Rejang Lebong. Namun dalam tiga tahun terakhir, tempat ini mengalami masa tidak aktif atau “mati suri”. Kini, semangat baru digaungkan untuk menghidupkannya kembali, sejalan dengan visi dan misi Bupati Rejang Lebong dalam pengembangan sektor pariwisata.

“Munatirta itu tidak hanya sebagai sarana olahraga, tapi juga tujuan wisata masyarakat. Jadi ke depannya akan kami perbaiki dan maksimalkan fungsinya,” jelas Mul Kades.

Sebagai bagian dari pembaruan, pihak pengelola juga berencana menambahkan daya tarik baru berupa angkringan tradisional. Di angkringan ini akan disajikan berbagai makanan khas seperti getuk, tiwul, cenil, gatot, serabi, gorengan, ketan, dan lain-lain.

“Kita ingin suasananya lebih hangat dan dekat dengan masyarakat. Jadi makanannya juga khas tradisional, bukan makanan cepat saji,” tambahnya.

Selain itu, demi menunjang kenyamanan dan keseruan pengunjung, Munatirta juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan, terutama untuk anak-anak. Di antaranya permainan seperti motor cross mini dan motor listrik untuk anak-anak.

“Kami akan upayakan pelayanan yang maksimal, dengan harga tiket yang seminimal mungkin. Jangan sampai jadi beban masyarakat. Yang penting mereka bisa menikmati fasilitas ini,”tutupnya. (Jk)