Bengkulu – Pilgub Bengkulu memang masih cukup lama. Namun bursa nama-nama kandidat sudah mulai muncul. Setelah baliho Agusrin M Najamudin bertebaran di sejumlah titik, info teranyar tokoh Golkar M Saleh yang juga anggota DPR RI dikabarkan akan maju dalam bursa Cagub. Memang sejauh ini belum ada pernyataan resmi, karena hajatan Pilgub masih lama. Namun dari info yang berkembang di kalangan elit politik Bengkulu, M. Saleh ini akan menjadi salah satu figure yang diperhitungkan.
“Banyak yang mendorong beliau (Saleh) maju. Namanya dukungan wajar-wajar sajalah. Apalagi memang pak Saleh ini public figure Bengkulu. Dua Pemilu terakhir selalu mewakili Bengkulu di Senayan. Sempat menjadi Ketua DPD RI pula,” ujar salah satu politisi Bengkulu yang minta tidak ditulis identitasnya.
Selain sebagai politisi yang mumpuni, Saleh juga dikenal sebagai seorang pengusaha. Dia banyak mentransfer ilmu dan pengalaman sebagai pengusaha kepada generasi muda. Pria kelahiran Curup 10 Juli 1966 itu memang tidak pelit ilmu. Dekat dengan semua kalangan.
Yang menarik, masih menurut sumber tadi, Saleh juga didorong berpasangan dengan Ketua PW NU Provinsi Bengkulu, Prof. Dr. KH. Zulkarnain Dali, M.Pd. Perpaduan politisi-akademisi/birokrat itu dinilai pas.
Ketua LTNU PWNU Provinsi Bengkulu, Sri Ihsan, mengatakan memang ada suara arus bawah mendorong Zulkarnain Dali digandengkan dengan M. Saleh. Menurutnya, dilihat dari perspektif ketokohan, keduanya memang mempunyai ketokohan dan kharisma masing-masing.
“Pak Zul Dali saya kira semua orang tahu. Beliau Ketua PW NU sekaligus tokoh masyarakat Provinsi Bengkulu. Tokoh masyarakat Lembak. Akademisi dan punya pergaulan yang luas dengan berbagai kalangan di Bengkulu dan di pusat,” ujar Sri Ihsan.
Menurut Ihsan, adanya dukungan agar Zulkarnain Dali dan M Saleh bergandengan membangun Bengkulu merupakan bukti bahwa kedua tokoh ini menarik perhatian dan dianggap punya kapasitas memimpin Provinsi Bengkulu.
“Walaupun saya belum juga yakin pak Zulkarnain bersedia. Sebab, beliau kan Rektor. Beliau dikenal amanah. Pasti akan menyelesaikan amanah sebagai rektor sampai selesai. Tapi kita juga tidak bisa menampik dukungan-dukungan yang muncul,” ujar Sri Ihsan.
Namun demikian, Sri Ihsan mengatakan dalam kehidupan politik, tidak ada yang tidak mungkin. Oleh karena itu, dia mengatakan biarkan saja peta politik mengalir seperti air.
“Toh, nanti semua akan ada muaranya. Kalau ada nama-nama lain yang muncul tambah bagus lagi. Semakin banyak nama yang muncul, demokrasi akan semakin meriah. Dan rakyat punya banyak pilihan,” kata Sri Ihsan.
Sementara itu, Zulkarnain Dali sendiri ketika dikonfirmasi hanya merespon dengan senyum. “Dukungan untuk saya dengan pak Saleh? Ya silakan sajalah. Namanya orang berpendapat. Sah-sah saja. Kita kan dalam demokrasi,” kata Zulkarnain Dali diplomatis. (*)