Pemkab Kaur Identifikasi Audit Kasus Stunting Dua Desa Lokus di Kecamatan Nasal

TPPS saat melakukan Identifikasi Audit Kasus Stunting di desa Bukit Indah

Kaur, nuansabengkulu.com – Tim Percepatan Penanggulangan Stunting Kabupaten Kaur melakukan Identifikasi Audit Kasus Stunting di Desa Bukit Indah dan desa Sumber harapan, Kecamatan Nasal, Selasa, (29/8/2023), Identifikasi yang dilaksanakan di dus desa lokus ini, dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyar Setda kaur Drs. Sinaruddin yang mewakili Plt Bupati Kaur.

Dalam arahannya Asisten I mengatakan atas nama pemerintah daerah kabupaten kaur menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas diselenggarakannya kegiatan ini, dan nantinya akan semakin menguatkan komitmen seluruh pihak dalam rangka percepatan penurunan stunting di Bumi Se’ase seijean.

Asisten I menuturkan penanggulangan stunting merupakan program prioritas nasional, yang perlu mendapatkan perhatian, meliputi  pemantauan status gizi dan perkembangan anak, pengetahuan tentang kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan hingga 1000 hari pertama kehidupan.

“Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting menargetkan penurunan rata-rata 2,7 Persen pertahun dapat tercapai” Ujar Asisten I.

Dikatakan Asisten I, secara teknis perpres no 72 tahun 2021 dituangkan dalam rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting (RAN PASTI) terdapat tiga pendekatan dalam pelaksanaan diantaranya Dengan pendekatan beresiko stunting yang dilakukan dengan intervensi dari hulu, Melalui pendekatan multi sector dan multi pihak melalui pentahelix, yakni menyediakan kerjasama antara pemerintah desa dan unsur pemangku kepentingan ( dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat dan media dan Pendekatan intervensi gizi spesifik dan sensitif).

“faktor penting yang wajib diperhatikan agar upaya penurunan stunting tepat sasaran, yakni tersedianya kualitas data. Perbaikan data stunting yang akan menjadi rujukan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi intervensi stunting” terang Asisen.

Asisten I juga meminta kepada TPPS Kabupaten Kaur agar bekerja secara profesional untuk memastikan dan mengkaji sil lembar kertas kerja identifikasi audit sus stunting sebagai acuan untuk membuat komendasi rencana tindak lanjut dalam upaya rcepatan penurunan stunting di kabupaten

“kepada seluruh serta yang hadir pada kegiatan identifikasi udit kasus stunting hari ini agar dapat erkomitmen dan bekerja sama secara maksimal ntuk percepatan penurunan stunting di upaten kaur yang kita cintai ini, supaya target ero stunting dapat tercapai sehinggamenjadikan kabupaten kaur yang bersih, sehat dan religius (berseri)” Pungkas Aisten I.

Sementara itu Kepala dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Disraswan S.Sos, M.Si selaku sekretaris TPPS mengatakan kegiatan Identifikasi Audit Kasus stunting yang dilaksanakan di desa Bukit Indah dan Sumber harapan ini  sudah dibahas mulai dari rembuk stuting tingkat kabupaten dan  Rapat pra Audit Stunting.

“kita laksanakan di kecamatan Nasal bukan tanpa alasan karena angka prevalesi stunting berdasarkan e-PPGBM dan SSGI dikecamatan ini paling tinggi, dan setelah dilakukan penelusuran di bukit indah dan sumber harapan angka e-PPGBM cukup tinggi termasuk sasaran catin beresiko, ibu hamil beresiko, ibu nifas beresiko cukup tinggi sehingga kita tentukan lokus disini” Ujar Diraswan.

Dikatakan Diraswan Audit Kasus stunting merupakan upaya penguatan deteksi dini dan intervensi spesifik dan sensitive yang tepat bagi kelompok sasaran berisiko stunting.

“Audit stunting merupakan upaya identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya, khususnya sebagai penapisan kasus-kasus yang sulit termasuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui/nifas dan baduta/balita” Ujar Diraswan.

Dalam kesempatan tersebut TPPS juga menyerahkan bantuan kepada balita beresiko stunting di Desa sumber harapan, dan Bantuan kepada Catin beresiko, Ibu nifas beresiko dan Ibu Hamil KEK di desa Bukit Indah berupa bantuan untuk pemenuhan Gizi. (ADV/er)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *