Kurang Tidur dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental

Ilustrasi Kurang Tidur

Apakah kamu sering mengalami kesulitan tidur di malam hari hingga pola tidurmu menjadi berantakan? Jika mengalami, kamu harus waspada dengan gangguan sulit tidur karena apabila kita menerapkan pola tidur yang tidak sehat hal ini biasa menjadi kebiasaan, lalu pola tidur yang tidak sehat ini akan berdampak bagi tubuh kita.

Perubahan pola tidur biasa terjadi kepada kita yang memiliki aktifitas di malam hari dan menjadi terganggu jam tidurnya. Perubahan pola tidur ini terjadi karena adanya utang tidur. Hal ini biasanya memiliki aktivitas yang sangat padat, memikirkan sesuatu secara berlebihan. Jam tidur yang berkurang ini akan di gantikan waktu yang kita tidak tertidur seperti pada pagi atau siang harinya. Jika dibiarkan maka hal ini akan menjadi suatu kebiasaan bagi tubuh kita dan akan mengakibatkan gangguan kesehatan pada tubuh kita sendiri.

Tidur yang baik tidak hanya tergantung pada jumlah jam tidur yang kamu dapatkan tetapi juga pada kualitasnya. Kekurangan tidur yang berkualitas dapat secara langsung mempengaruhi suasana hati dan tubuh kita. Sebagai contoh, hal ini dapat menyebabkan efek psikologis negatif seperti konsentrasi yang buruk dan gampang marah, membuat kita merasa sedih, marah, atau stres lebih daripada biasanya.

Masalah tidur dalam jangka panjang juga dapat memperburuk kondisi kesehatan mental, seperti depresi atau kegelisahan, ditemukan bahwa hal tersebut melebihi depresi 69% dari waktu ke waktu dan kecemasan 27% dari waktu dari waktu ke waktu. Karena kekurangan tidur meningkatkan kemungkinan individu mengalami pikiran negatif yang intens atau perasaan rentan secara emosional.

Kaitan antara kurang tidur dengan kesehatan mental cenderung kompleks, karena keduanya saling berkaitan satu sama lain.

Dampak negatif kurang tidur bagi kesehatan mental seperti :

  1. Berpengaruh pada emosi. Saat kurang tidur, bagian otak yang bernama amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen. Tingginya aktivitas amygdala ini memengaruhi kemampuan otak dalam mengendalikan emosi.
  2. Depresi. Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan kurang tidur, tapi juga mungkin disebabkan karena kurang tidur.
  3. Gangguan kecemasan, merupakan penyebab berkurangnya waktu tidur yang berkontribusi pada serangan panik dan mimpi buruk. Pada pengidap gangguan kecemasan, kurang tidur memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi.

Pengaruh kurang tidur terhadap fungsi otak terjadi ketika otak sudah tidak mampu menoleransi minimnya waktu istirahat. Seseorang dikatakan kurang tidur jika hanya istirahat selama kurang dari enam jam pada malam hari. Pengaruh kurang tidur pada fungsi otak yaitu Otak bekerja lebih keras, karena terus menerima sinyal rasa mengantuk,

Pikiran berkabut alias brain fog, yaitu kondisi yang membuat seseorang sulit konsentrasi dan mengambil keputusan, sulit mengingat, bisa terjadi pada memori jangka pendek atau jangka panjang, Sulit mengendalikan perilaku, karena terjadi penurunan kendali dan kemampuan membuat rencana.

Beberapa tanda-tanda masalah tidur seperti insomnia, kesulitan tidur atau tetap tertidur yang terjadi selama setidaknya satu bulan, tidak merasa cukup istirahat meskipun mendapatkan tidur semalam. Jika kamu sudah mencoba semua tips di atas dan masih mengalami kesulitan tidur, kamu mungkin mengalami masalah yang lebih serius. Dalam kasus seperti itu, akan bermanfaat untuk berkonsultasi dengan ahli medis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *