Nuansabengkulu.com – Sebentar lagi Halloween bakal dirayakan hampir seluruh orang di dunia. Di Jepang, persimpangan Shibuya di Tokyo menjadi pusat perayaan Halloween.
Namun untuk tahun ini, Pemerintah Distrik Shibuya bakal melarang orang-orang berkumpul di Shibuya. Hal ini karena pemerintah setempat masih trauma atas tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan yang mengakibatkan ratusan orang tewas.
Setiap Halloween, biasanya ribuan orang akan memenuhi jalan di sekitar Shibuya Scramble Crossing di Tokyo. Mereka akan merayakan pesta dengan memakai aneka kostum unik.
Namun, mulai tahun ini, pemerintah melarang orang-orang berkumpul di Shibuya saat Halloween. Hal ini dilakukan untuk mengurangi insiden vandalisme dan penyerangan.
“Tolong jangan datang ke area Shibuya untuk tujuan perayaan Halloween,” kata Wali Kota Shibuya, Hasebe Ken, beberapa waktu lalu.
Hasebe menjelaskan situasi Shibuya sekarang sudah kembali ramai sejak pandemi Covid-19 berakhir. Jumlah wisatawan asing juga meningkat secara signifikan.
“Jumlah orang yang minum minuman beralkohol di jalan meningkat lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi. Faktor utama lainnya adalah kebiasaan minum minuman keras di jalanan menjadi lebih lazim di Shibuya dibandingkan sebelum Covid-19,” kata dia.
Hasebe menjelaskan bahwa pesan untuk menjauhi Shibuya tidak hanya ditujukan kepada penduduk lokal tetapi juga pengunjung internasional, mengingat 70 persen peserta acara Halloween tahun lalu adalah orang asing.
Dia mengatakan bahwa sebagai walikota, ini adalah keputusan yang sulit untuk meminta masyarakat menjauh dari Shibuya saat Halloween. Namun, dengan keselamatan sebagai prioritas utama, hal ini tidak dapat dihindari.
Selain tak ada perayaan Halloween, Hasebe juga melarang masyarakat minum alkohol saat Halloween mulai pukul 18.00 – 05.00 pada 27 – 31 Oktober mendatang. (ath)