Opini  

Ruang Lingkup Komunikasi Massa: Peran Dan Tantangan Di Era Digital

Foto ilustrasi Zenia Aurelia

Komunikasi massa adalah salah satu pilar penting dalam kehidupan modern. Ruang lingkupnya meliputi berbagai aspek, mulai dari penyebaran informasi hingga pembentukan opini publik. Komunikasi massa menggunakan berbagai media, seperti televisi, radio, surat kabar, internet, dan media sosial untuk menjangkau audiens yang luas dan beragam. Melalui platform-platform ini, komunikasi massa memainkan peran krusial dalam mempengaruhi pemikiran, perilaku, dan bahkan kebijakan publik.

Salah satu elemen utama dalam komunikasi massa adalah media. Media berfungsi sebagai jembatan antara pengirim pesan dan audiens. Dalam konteks ini, media tidak terbatas pada platform tradisional seperti televisi dan radio, tetapi juga meliputi media digital, yang saat ini memainkan peran dominan. Internet, khususnya media sosial, telah mengubah lanskap komunikasi massa dengan memungkinkan interaksi dua arah yang lebih cepat dan fleksibel.

Teknologi digital juga telah memungkinkan informasi menyebar dengan cepat dan dalam skala yang lebih besar. Dengan demikian, siapa pun dengan akses internet bisa menjadi pembuat konten dan penyebar informasi, sehingga menciptakan demokratisasi informasi. Namun, hal ini juga menghadirkan tantangan baru, seperti penyebaran hoaks dan informasi yang tidak terverifikasi.

Ruang lingkup komunikasi massa mencakup kemampuan media untuk mempengaruhi persepsi masyarakat tentang isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Media memiliki kekuatan untuk membentuk narasi tertentu, yang kemudian dapat mempengaruhi cara pandang audiens terhadap suatu peristiwa atau fenomena.

Namun, kekuatan ini tidak datang tanpa tanggung jawab. Media harus bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip etika jurnalistik untuk memastikan bahwa informasi yang disebarkan akurat, berimbang, dan tidak bias. Ketika media gagal memenuhi standar ini, dampaknya bisa sangat merusak, seperti terjadinya polarisasi sosial atau hilangnya kepercayaan publik terhadap institusi media itu sendiri.  

Salah satu tantangan terbesar dalam komunikasi massa saat ini adalah bagaimana menjaga kualitas informasi di tengah derasnya arus konten digital. Fragmentasi audiens juga menjadi masalah, di mana kelompok-kelompok masyarakat semakin memilih media yang sejalan dengan pandangan atau preferensi mereka. Ini dapat memperkuat fenomena echo chamber, di mana audiens hanya mendengar informasi yang mendukung keyakinan mereka sendiri.

Selain itu, peran algoritma dalam media sosial juga menjadi perhatian. Algoritma ini dirancang untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dengan menyajikan konten yang dianggap relevan bagi mereka. Namun, ini juga dapat memfilter informasi penting yang mungkin berbeda dari pandangan mereka, sehingga mempersempit ruang diskusi publik yang sehat.

Profil Penulis

  • Nama                                       : Zenia Aurelia
  • Tempat, Tanggal Lahir           :Bengkulu, 4 Agustus 2005
  • Profesi                                     : Mahasiswa
  • Universitas                              : Universitas Bengkulu
  • Program Studi/Fakultas          : S1 Jurnalistik/Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  • Email                                       : aurelliazenia@gmail.com
  • Nomor Telpon/WhatsApp       : 082181709181

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *